Protes Perusahaan, Warga Benamkan Diri di Luapan Lumpur

Protes Perusahaan, Warga Benamkan Diri di Luapan Lumpur
Aksi protes, warga mandi lumpur. Foto: JPG

jpnn.com, SIDOARJO - Warga Desa Siring, Porong Budiono, Bambang Subekti, dan Ferdian Nunung berjalan menuju ke bibir tanggul lumpur.

Lalu, tiga orang itu melepas baju. Dengan bertelanjang dada mereka masuk ke kolam lumpur. Air hitam pekat itu kemudian dibilaskan ke tubuh mereka.

Aksi mandi lumpur tiga orang tersebut kemarin (17/12) dilakukan sebagai wujud protes. Para korban lumpur menagih janji penuntasan ganti rugi. Sebab, sudah 12 tahun warga menunggu pembayaran.

''Kami menuntut pemerintah segera menuntaskan ganti rugi,'' tegas Budiono.

Bukan hanya Budiono, Bambang, dan Ferdian. Sebanyak 50 korban lumpur juga ikut dalam aksi menagih janji itu.

Mereka tergabung dalam Forum Komunikasi Korban Lumpur Sidoarjo (FKKLS). Selain warga, sejumlah pengusaha yang juga belum mendapatkan hak pembayaran dari PT Minarak Lapindo Jaya (MLJ) ikut bergabung.

Koordinator FKKLS Abdul Fattah menjelaskan, persoalan ganti rugi lumpur sejauh ini memang belum tuntas.

Banyak berkas yang belum terbayar. Dari data FKKLS, totalnya ada 133 berkas. Baik berkas milik warga maupun berkas pengusaha. Dia berharap permasalahan ganti rugi segera dituntaskan.

Warga Porong sudah menunggu pertanggungjawaban ganti rugi perusahaan sejak 12 tahun lalu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News