Setelah Terbakar, Pedagang Tagih Kejelasan Pasar Baru Porong

Setelah Terbakar, Pedagang Tagih Kejelasan Pasar Baru Porong
Suasana pasar darurat Porong. FOTO : Jawa Pos

jpnn.com, SIDOARJO - Setelah dua tahun lalu ratusan stan di Pasar Baru Porong terbakar, hingga kini pedagang belum mendapatkan kepastian. Salah satu pedagang, Basori masih ingat betul insiden terbakarnya Pasar Baru Porong pada November 2016. Ketika itu, api tiba-tiba membesar. Kios dan stan pedagang diamuk si jago merah. Tujuh stan miliknya tinggal arang. ''Ludes semua,'' ujarnya. 

Setelah pasar terbakar, para pedagang meminta bantuan pemkab untuk membangun kembali kios dan stan. Namun, pemkab menjanjikan menampung pedagang di tempat penampungan sementara (TPS). ''Disediakan lahan di TPS dulu, baru pasar dibangun,'' jelasnya. 

Pembangunan TPS dimulai pada 2017. Awalnya Basori berharap bangunan sementara itu segera berdiri. Sebab, pedagang tidak memiliki lagi tempat berjualan. Sayangnya, baru akhir tahun lalu pengerjaan TPS rampung. 

Pedagang enggan menunggu lama. Mereka membangun sendiri tempat berjualan. Letaknya berada di sisa stan dan kios yang terbakar. Pria 46 tahun itu harus merogoh koceknya sendiri untuk membangun kios darurat tersebut. Karena keterbatasan dana, stan yang didirikan sangat sederhana. Berdinding tripleks. Atapnya seng. Luasnya 2 x 2,5 meter. ''Kalau malam, saya tutup terpal,'' ujarnya. 

Pria yang sudah 10 tahun berjualan di Pasar Porong itu berharap pemkab segera membangun kembali pasar. Sebab, saat ini kondisi pasar sangat sepi. Selain itu, para pedagang menunggu dinas perindustrian dan perda­gangan (disperindag) membuka TPS. Sejak tuntas dibangun setahun lalu, tempat itu belum difungsikan. ''Di sini sudah tidak layak untuk jualan,'' ungkapnya.

Kabid Pasar Disperindag Pemkab Sidoarjo Nawari menyampaikan, pembangunan pasar memang bergantung pada anggaran pusat. Sejauh ini, disperindag masih berupaya mendapatkan bantuan. Soal TPS, Nawari menyebut segera beroperasi. Saat ini disperindag mengajukan dana untuk pemasangan listrik dalam perubahan anggaran keuangan (PAK) APBD. ''Kalau sudah ada listrik, kami buka,'' ucapnya. 

Sementara itu, anggota Komisi B DPRD Sidoarjo Mulyono menyatakan, pemkab terkesan cuek dengan pembenahan Pasar Baru Porong. Seharusnya sejak terbakar dua tahun silam, pasar segera diperbarui. ''Pedagang seolah dibiarkan,'' papar politikus PKS itu. (aph/c7/hud) 

Pria 46 tahun itu harus merogoh koceknya sendiri untuk membangun kios darurat tersebut


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News