Proyek Strategis Nasional Smelter PT CNI Ditargetkan Rampung 2024

Proyek Strategis Nasional Smelter PT CNI Ditargetkan Rampung 2024
Lokasi pembangunan pabrik bijih nikel di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara. Foto: Foto: Dok. PT CNI

jpnn.com, JAKARTA - Program Pembangunan Smelter sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN), PT Ceria Nugraha Indotama (CNI) mempercepat pembangunan pabrik bijih nikel di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara.

Proyek Pembangunan Pabrik Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) dan High Pressure Acid Leaching (HPAL) yang ditargetkan mulai beroperasi dan rampung pada 2024.

Menurut Deputi Direktur PT CNI Djen Rizal, sejauh ini perusahaan terus menggenjot pembangunan infrastruktur strategis di lokasi smelter.

Untuk mempercepat pembangunan infrastruktur pabrik, kata Djen Rizal, PT CNI telah menggandeng sejumlah BUMN Indonesia, yakni PT Wijaya Karya (WIKA) dan PT PP, sedangkan PT PLN untuk penyediaan sumber energi listriknya berdasarkan Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL) sebesar 350 MWatt

“Pembangunan smelter tetap on progres dan kami optimistis smelter bisa selesai sesuai target meskipun sempat terkendala oleh pandemi Covid-19,” ujar Djen Rizal dalam keterangan pers diterima, Senin (8/3/2021).

Sebagai referensi, kerja sama PT Ceria Nugraha Indotama (CNI) dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) fokus pada pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian Nikel Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) Produksi 3 dan 4 (2x27 MVA).

Kontrak kerja sama di bidang Engineering, Procurement, and Construction (EPC) itu senilai Rp 2,8 triliun.

WIKA mendapat kepercayaan sebagai pelaksana proyek tersebut berdasarkan evaluasi administrasi, teknis, harga, kualifikasi, dan verifikasi oleh PT CNI.

Program Pembangunan Smelter sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN), PT Ceria Nugraha Indotama (CNI) mempercepat pembangunan pabrik bijih nikel di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News