Proyek Terhenti, Wika Potensial Rugi

Proyek Terhenti, Wika Potensial Rugi
Proyek Terhenti, Wika Potensial Rugi
JAKARTA - Proyek PT Wijaya Karya Tbk (Wika) di Libya terancam berhenti. Pasalnya, krisis di Libya membuat Pemerintah berencana untuk menarik WNI nya yang bermukim disana, termasuk para pekerja Wika. Proyek-proyek Wika yang berada di Libya seperti proyek pusat perbelanjaan di Qurji Investment Complex di Tripoli senilai USD 16 juta atau sekitar Rp 141, 59 miliar.

“Kami sedang dalam proses pengerjaan proyek mal,” kata Sekretaris Perusahaan Wika, Natal Argawan di Jakarta. Tetapi, lanjutnya, dengan situasi politik dan keamanan yang tidak menentu membuat perseroan menghentikan sementara proyeknya. “Berhenti, mandek,” lanjutnya.  Tercatat, proyek mal sudah digarap Wika sejak September 2010 dan ditargetkan selesai pada kuartal II 2011. “Karena kerusuhan jadi molor dari prediksi kami semula,” kata Natal. Dia mengaku tidak dapat memastikan kapan proyek kelar dan berapa kerugian yang dialami perseroan.

Masih soal proyek luar negeri Wika lainnya, perseroan juga sedang mengerjakan proyek lanjutan dari proyek jalan tol East West Motorway yang menghubungkan Maroko dengan Aljazair Timur di Aljazair, Afrika Utara. "Jalan ini sudah selesai dibangun pada 2010, tapi kami kebagian proyek lanjutan," tuturnya.

Dia berharap, Aljazair tidak mengalami situasi politik dan keamanan yang saat ini sedang terjadi di Libya, seperti sebelumnya di Mesir dan Tunisia. Wika menggarap pembangunan jalan tol East West Motorway menghubungkan Maroko dengan Aljazair Timur dengan nilai pekerjaan Rp 415,6 miliar. Untuk paket Wika hanya sepanjang 104 kilometer dari total panjang jalan tersebut sepanjang 1.200 kilometer.

JAKARTA - Proyek PT Wijaya Karya Tbk (Wika) di Libya terancam berhenti. Pasalnya, krisis di Libya membuat Pemerintah berencana untuk menarik WNI

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News