PS TNI Ogah Pakai Pemain Asing, Kecuali Naturali‎sasi

PS TNI Ogah Pakai Pemain Asing, Kecuali Naturali‎sasi
Pangkostrad Edy Rahmayadi yang juga menjabat sebagai Presdir PS TNI saat di Markas Kostrad, beberapa waktu lalu. Foto: Amjad/JPNN

jpnn.com - BOGOR - PS TNI semakin terpuruk pascakekalahan 1-2 dari Persija Jakarta ‎di ajang ISC A, di Stadion Pakansari, Bogor, Jumat (14/10) malam. Kondisi ini menurut sang Presiden Direktur, Letjen Edy Rahmayadi, tidak terlalu mempermasalahkannya saat ini.

Menurutnya, dengan materi pemain yang rata-rata berusia 22 tahun, PS TNI memang masih dalam tahap pemantapan. 

"‎Yang dilawan usia-usia sudah berpengalaman, 28 tahun ke atas bahkan sudah ada yang menjelang 40 tahun. Tapi itu bukan suatu alasan. Ke depan harus lebih baik," katanya saat ditemui usai laga.

Menurut pria yang juga menjadi Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat TNI (Pangkostrad), ‎perlu pembinaan yang lebih baik ke depan, karena tantangan akan lebih berat dari ISC A ini. 

"Nanti ada kompetisi ISL yang ada tuntutannya adalah degradasi. Nah itu baru,akan lebih termotivasi. Kalau ini kan orang masih pikir tidak degradasi. Di posisi 18 juga tidak apa-apa. ‎Kedepan tidak boleh seperti itu, degradasi itu kan ada nilainya batasan nilai limit bawah tidak ditempuh, degradasi dan turun kasta," ucapnya.

Saat disinggung terkait kebutuhan pemain asing, Edy langsung dengan tegas menolak adanya pemain non WNI di timnya.

"PS TNI tidak akan pernah pakai pemain asing. Kalau pemain naturalisasi, itu boleh karena kan dia sudah menjadi Indonesia, Greg (Nwokolo) boleh, Stefano Lilipaly boleh," tuturnya.

Pernyataan sang Presdir ini‎ bisa menjadi penegas bahwa pada ISL yang diputar pada 2017 mendatang, PS TNI harus menambah kekuatan untuk bisa berprestasi lebih baik lagi. (dkk/jpnn)


BOGOR - PS TNI semakin terpuruk pascakekalahan 1-2 dari Persija Jakarta ‎di ajang ISC A, di Stadion Pakansari, Bogor, Jumat (14/10) malam. Kondisi


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News