PSG Kalah Meski Tampil Menyerang, Pochettino Sebut-sebut Soal Faktor Keberuntungan

Namun, dominasi itu seperti pisau tumpul.
Dari 14 percobaan tembakan, tak satu pun mengarah tepat sasaran, kecuali sundulan Marquinhos yang membentur mistar gawang.
Dominasi PSG kerap membuat mereka bermain terlalu menekan ke depan.
Dua kali situasi itu berujung serangan balik City yang mampu diakhiri dengan klinis oleh Riyad Mahrez menjadi dua gol kemenangan di Etihad.
"Terkadang dalam sepak bola Anda membutuhkan secercah keberuntungan di momen tertentu pertandingan," ujar Pochettino.
"Pada akhirnya, mereka tampil klinis. Mereka mencetak gol dari situasi-situasi di mana kami terlalu menekan tinggi dan kecolongan bola panjang," katanya melengkapi.
Di sisi lain, Pochettino sedikit menyoroti fakta bahwa dalam dua leg semifinal timnya harus menerima selalu menerima kartu merah, yang jelas menjadi keuntungan besar bagi City.
Di leg pertama, PSG harus kehilangan Idrissa Gueye ketika City sudah unggul 2-1 dan di Etihad hal serupa terjadi kepada Angel Di Maria yang di kartu merah saat tuan rumah sudah unggul 2-0.
PSG kalah meski tampil menyerang saat melawan City, Pochettino sebut-sebut soal faktor keberuntungan.
- Semifinal Liga Champions: Havertz & Jorginho Berpeluang Memperkuat Arsenal Hadapi PSG
- Kevin De Bruyne Cetak Gol, Manchester City Menang atas Wolverhampton
- Inzaghi Puji Lamine Yamal: Talenta yang Hanya Muncul Setiap 50 Tahun
- Komentar Hansi Flick Setelah Barcelona Ditahan Imbang Inter Milan di Semifinal Liga Champions
- Barcelona Vs Inter 3-3: Pemain Seperti Ini Lahir Setiap 50 Tahun
- Barcelona vs Inter Milan: Blaugrana Masih Dibayangi Trauma 15 Tahun Lalu