PSI: Intimidasi di CFD Upaya Membungkam Aspirasi Perempuan

PSI: Intimidasi di CFD Upaya Membungkam Aspirasi Perempuan
Seorang wanita dan anak diduga mendapat intimidasi dari massa #2019GantiPresiden

jpnn.com, JAKARTA - Juru Bicara PSI Dara Kesuma Nasution menyangkan pelecehan dan intimidasi yang dialami seorang ibu dan anaknya di area Car Free Day (CFD), Jakarta Pusat, Minggu (29/4).

Menurutnya, aksi sekelompok pria berkaus #2019GantiPresiden itu sekaligus menunjukkan bahwa ruang publik masih milik laki-laki.

“Dalam video yang viral itu, terlihat ibu dan anaknya sedang berjalan di arena CFD lalu dikerubungi dan dilecehkan secara fisik oleh sekelompok laki-kali. Itu masuk dalam kategori pelecehan di ruang publik (street harassment),” kata Dara dalam keterangan persnya, Senin (30/4).

Sebagai ruang publik, lanjut Dara, area CFD seharusnya dapat diakses secara aman dan nyaman oleh siapapun. Tak terkecuali kaum hawa dan anak-anak.

“Intimidasi semacam ini menunjukkan adanya upaya untuk membatasi jalanan sebagai arena kekuasaan laki-laki, yang pada akhirnya meminggirkan perempuan,” tambah perempuan yang juga calon anggota legislatif PSI dari Dapil Sumut III ini.

Dara juga merasa pelecehan itu merupakan sebuah upaya pembatasan hak bagi perempuan untuk menyuarakan pilihan politiknya.

Korban yang belakangan diketahui bernama Susi itu memang berada di area CFD untuk menyuarakan dukungan pada Presiden Jokowi dengan mengenakan kaos bertuliskan #DiaSibukKerja.

“Tujuan dari street harassment adalah menunjukkan pada perempuan bahwa seharusnya tinggal di ruang domestik. Perempuan di rumah saja, jangan turun ke jalan, apalagi menyuarakan aspirasi politik,” tutur Dara.

Juru Bicara PSI Dara Kesuma Nasution menyangkan pelecehan dan intimidasi yang dialami seorang ibu dan anaknya di area Car Free Day (CFD), Jakarta Pusat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News