PSI Sebut Poligami Sekadar Memperdaya Perempuan

PSI Sebut Poligami Sekadar Memperdaya Perempuan
Ciuman Tangan Terakhir Istri yang Menolak Dipoligami

Dara melanjutkan, sebanyak 36 juta perempuan memutuskan berhenti bekerja setelah menikah dan punya anak. Salah satu faktornya adalah dunia kerja kurang ramah dengan perempuan.

"Potensi inilah yang ingin PSI gali untuk memajukan ekonomi dan kesejahteraan rakyat Indonesia,” ujar Dara.

Dia menilai, poligami adalah sesuatu yang sulit buat perempuan. Perempuan selalu dihadapi dengan pilihan antara poligami atau cerai.

Dalam banyak kasus, perempuan tidak memiliki posisi tawar untuk bercerai karena tergantung secara ekonomi.

"Ketika didesak ekonomi dan perempuan menyetujui untuk dipoligami, maka dia terjebak dalam posisinya terpaksa. Perempuan harus mandiri secara ekonomi agar punya posisi tawar di pernikahan dan di masyarakat pada umumnya,” terang Dara.

Lebih lanjut, PSI akan mendorong regulasi yang memberikan kemudahan kepada perempuan agar bisa tetap mengurus rumah tangga sambil menambah penghasilan.

Kebijakan tersebut adalah mengalokasikan dana pemerintah untuk penyediaan tempat penitipan anak dengan biaya terjangkau.

Kemudian, menerapkan aturan jam kerja yang fleksibel sesuai kebutuhan perempuan dan mendorong model bekerja di rumah dengan memanfaatkan kemudahan teknologi informasi.

Ketika terdesak secara ekonomi kaum perempuan terpaksa menyetujui untuk dipoligami.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News