PSI Sentil Golkar dan PDIP soal Komitmen Menjaga Toleransi

PSI Sentil Golkar dan PDIP soal Komitmen Menjaga Toleransi
Ketua Umum PSI Grace Natalie. Foto: Ist

jpnn.com - PSI seharusnya tidak perlu berdiri jika partai-partai nasionalis konsisten mengerjakan tugas mereka. Sayangnya, bukannya bekerja untuk kesejahteraan rakyat, partai-partai usang itu malah jadi bagian dari masalah.

Grace mengatakan, PSI merupakan partai yang sejak awal lantang menyuarakan penentangan terhadap peraturan diskriminatif seperti perda-perda agama. Ironisnya, partai nasionalis yang saat ini duduk di DPR justru yang berperan aktif dalam megeluarkan perda-perda diskriminatif.

“Silakan baca "The Politics of Shari'a Law" yang ditulis guru besar ilmu politik Nothern Illinois University, disebutkan bahwa PDI Perjuangan dan Golkar terlibat aktif dalam merancang, mengesahkan, dan menerapkan 58 Perda Syariah di seluruh Indonesia. Penelitian Robin Bush juga menyimpulkan hal yang sama, ”ucap Grace dalam pidato politik berjudul “Beda Kami – PSI – dengan Partai Lain” di Festival 11 di Medan, Sumatra Utara, Senin (11/3).

PSI juga menyampaikan kritik kepada partai politik lama yang enggan bersikap ketika rumah ibadah ditutup secara paksa. “Kenapa kalian bungkam, ketika pada 27 September lalu, tiga gereja disegel di Jambi karena adanya ancaman dan desakan massa. Hanya PSI yang mengecam! Sedang apa kalian ketika 13 Januari lalu terjadi persekusi atas jemaat GBI Philadelpia yang sedang beribadah di Labuhan Medan?” ungkap Grace.

Grace menegaskan PSI merupakan partai piltik yang berbeda dengan partai politik lama meski berada dalam satu koalisi untuk memenangkan Calon Presiden Joko Widodo dan Calon Wakil Presiden Ma’ruf Amin.

“Kepada partai lain, baik di BPN termasuk juga yang ada dalam koalisi TKN, kami mohon maaf. Meskipun kita berada dalam perahu yang sama yang akan membawa Pak Jokowi kembali menang, tapi bukan berarti kita tidak memiliki perbedaan,“ pungkas Grace. (dil/jpnn)


Ketum PSI Grace Natalie benar-benar geram lantaran partai nasionalis lama membisu soal diskriminasi beragama


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News