PSI: Untung Jokowi Tak Berkiblat ke AS

PSI: Untung Jokowi Tak Berkiblat ke AS
Jubir PSI Bidang Ekonomi dan Bisnis Rizal Calvary Marimbo. Foto: Ist

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam menggelar perang dagang dengan Indonesia. AS tengah mengevaluasi produk asal Indonesia yang selama ini diberi perlakuan khusus.

Juru Bicara PSI Bidang Ekonomi, Industri, dan Bisnis Rizal Calvary Marimbo mengatakan, ancaman tersebut membuktikan kebenaran kiblat ekonomi rezim Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang tidak berat ke AS.

“Finally proven. Intuisi Presiden Jokowi terbukti. Kita akan kecewa bila ekonomi berkiblat ke AS semata, seperti dulu-dulunya. Jauh hari, Presiden sudah mengurangi ketergantungan kita ke AS,” ujar Rizal dalam keterangannya di Jakarta.

Rizal mengatakan, beruntung dibawa kepemimpinan Presiden Jokowi, Indonesia sudah menjaga jarak aman dengan AS dalam perekonomian.

Sehingga ketergantungan Indonesia ke AS dapat dikurangi sehingga posisi tawar Indonesia lebih menguat. “Coba kalau dulu kita lanjutkan ketergantungan kita sepenuhnya dengan AS. Mati kita didikte habis,” ucap dia.

Namun dengan menarik kiblat ekonomi nasional dari AS sejak awal, kemandirian Indonesia lebih membaik dibandingkan sebelumnya.

Dia mengatakan, bila ekonomi RI dulunya berkiblat ke AS, maka saat ini akan sangat dikecewakan Indonesia. Sebab faktanya, Presiden Trump malah menabuh perang dagang dengan Indonesia.

Sebagai diketahui GSP (The Generalized System of Preferences/Sistem Preferensi Umum) Indonesia sedang di-review oleh AS.
Dari 124 produk asal Indonesia yang sedang di-review oleh Trump, diantaranya terdapat kayu plywood, cotton, dan lain sebagainya.

Juru bicara PSI mengatakan, beruntung dibawa kepemimpinan Presiden Jokowi, Indonesia sudah menjaga jarak aman dengan AS dalam perekonomian.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News