Psikologis Buruh Terguncang
Selasa, 07 Mei 2013 – 07:24 WIB
Atas kejadian yang pernah dialaminya itu, Misyanto menuturkan bahwa dirinya lebih baik bekerja sebagai buruh serabutan di kampung halamannya. ’’Saya takut Mas kerja jauh-jauh lagi. Lebih baik saya ikut orang tua saja bekerja sebagai buruh serabutan,” katanya.
Terpisah, Bupati Lampura Drs. Hi. Zainal Abidin, M.M. meminta aparat penegak hukum menindak tegas para pelaku yang telah menyekap dan menganiaya warganya. ’’Kami atas nama pemerintah daerah mengecam tindakan mereka (pelaku, Red),” ujarnya.
Zainal menambahkan, untuk memulihkan trauma psikologis para korban, pemkab melalui Dinas Kesehatan akan membawa mereka untuk dicek di Rumah Sakit Umum Ryacudu, Kotabumi.
Sementara, perbudakan yang dialami pekerja asal Lampura dan Cianjur oleh pemilik pabrik kuali bersama keempat mandornya itu memicu kemarahan buruh.
KOTABUMI – Penindasan Yuki Irawan, bos pabrik kuali, terhadap sembilan warga Dusun Kemalaindah, Desa Blambangan, Kecamatan Blambanganpagar,
BERITA TERKAIT
- Warga Papua Tolak Sjafrie Sjamsoeddin Jadi Menteri Pemerintahan Prabowo-Gibran
- MNI Gelar Nusantara Awards 2024 untuk Melestarikan dan Memperkuat Budaya Nusantara
- Fraksi PKS DPR Temui WHO Demi Mengajak Menyelamatkan Palestina
- Pupuk Indonesia Serahkan Bantuan Pada Korban Banjir Bandang di Sulsel, Sebegini Jumlahnya
- Sosial Fest Jadi Ajang SMAN 61 Jakarta Pamerkan Hasil Projek P5 Tentang Jaminan Sosial
- Penjelasan Rektor Unri yang Polisikan Mahasiswa Pengkritik Tingginya UKT