PT Medco Gandeng ITB

Siapkan Energi Kontemporer

PT Medco Gandeng ITB
PT Medco Gandeng ITB
GANESHA - Kebutuhan listrik di Indonesia 20 tahun ke depan mencapai 100 ribu megawatt. Menurut pemilik Medco Group, Arifin Panigoro, menghadapi kebutuhan listrik tersebut, semua kalangan perlu terlibat, mulai dari pengusaha energi, pakar, pemerintah, hingga DPR. "Bicara soal listrik spektrumnya besar banget. 100 ribu megawatt ini memerlukan ratusan hingga ribuan proyek pembangkit," kata Arifin, dalam diskusi bertema ”Terhadap Masa Depan Listrik Indonesia” di ITB, Jalan Ganeca.

Dalam kesempatan itu, PT Medco Power melakukan penandatanganan nota kesepakatan (MoU) dengan ITB bidang energi kontemporer tenaga listrik; dan MoU dengan Pemkot Cimahi di bidang pengelolaan sampah menjadi pembangkit listrik tenaga sampah (PLTS).

Menurut Arifin, MoU dengan ITB tersebut juga terkait dengan pengadaan energi listrik 100 megawatt. Untuk itu, Mei mendatang dalam diskusi tersebut akan digelar seminar yang menghadirkan berbagai kalangan. Diharapkan seminar itu akan menghasilkan cetak biru kebutuhan listrik di Indonesia. "Peserta seminar Mei nanti harus lengkap, bukan hanya perusahaan dan pakar. Kita juga akan undang Anggota DPR RI Komisi tujuh, karena rencana ini perlu payung hukum yang jelas," ujarnya.

Arifin menyebutkan, untuk menghasilkan listrik 100 megawatt perlu menggunakan semua sumber daya yang ada di Indonesia, mulai dari sampah, gas bumi, geotermal, batubara, hingga tenaga nuklir. "Mulai saat ini, harus dilakukan studi nuklir, sosialisasi supaya orang tak takut. Sebab jika orang mulai terbiasa dengan nuklir, jadi tak masalah," paparnya.

GANESHA - Kebutuhan listrik di Indonesia 20 tahun ke depan mencapai 100 ribu megawatt. Menurut pemilik Medco Group, Arifin Panigoro, menghadapi kebutuhan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News