PT Pembangunan Perumahan Right Issue Rp 2,25 Triliun

jpnn.com - JAKARTA - PT Pembangunan Perumahan (PTPP) akan segera menerbitkan 1.776.311.645 saham untuk menyerap Rp 2,25 triliun dana penyertaan modal negara (PMN).
Total, aksi right issue perusahaan konstruksi dan properti berpelat merah itu ditargetkan bisa menghasilkan Rp 4,4 triliun dana segar.
Dalam prospektus mini yang tertanda direksi perseroan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI) pada akhir pekan lalu, PTPP menyebut secara umum perekonomian tumbuh dengan stabilitas yang terjaga. Karena itu, perseroan memutuskan untuk melanjutkan transformasi dan diversifikasi usaha.
’’Melalui bidang usaha jenis jasa konstruksi, EPC (pembangkit listrik dan pertambangan, Red), properti, pracetak, peralatan, dan investasi,’’ kata direksi perseroan dalam keterangan tertulis.
Percepatan pembangunan infrastruktur akan mendorong kinerja sektor konstruksi. Di antaranya, pembangunan konstruksi pembangkit tenaga listrik 35 ribu MW selama lima tahun, pembangunan apartemen menengah, serta pembangunan dan rehabilitasi waduk dan saluran irigasi.
’’Termasuk momentum pembangunan infrastruktur nasional yang lain seperti jalan tol dan pelabuhan dengan kapasitas yang besar,’’ ungkapnya.
Situasi tersebut membuat PTPP mendapat restu untuk menambah modal melalui penerbitan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) alias right issue.
Pemerintah selaku pemilik 51 persen saham memberikan dukungan dengan menyediakan dana Rp 2,25 triliun dalam bentuk PMN.
JAKARTA - PT Pembangunan Perumahan (PTPP) akan segera menerbitkan 1.776.311.645 saham untuk menyerap Rp 2,25 triliun dana penyertaan modal negara
- Program DEB Pertamina Dorong Produksi Pangan Desa
- Siap-Siap Menangkan Emas 1 Kg, Badai Emas Pegadaian Hadir Lagi
- Rekam Jejak Unggul, Prijono Nugroho Dinilai Mampu Memimpin ActionCoach Asia-Pasifik
- PNM Tebar Beasiswa Bagi Anak Nasabah untuk Dorong Pengentasan Kemiskinan
- Srikandi PLN Indonesia Power Raih Anugerah Women’s Inspiration Awards 2025
- BRI Insurance Catat Laba Rp 702 Miliar di 2024, Tumbuh 45 Persen