PTM Terbatas Menyelamatkan Siswa dan Guru

PTM Terbatas Menyelamatkan Siswa dan Guru
Uji coba pembelarajan tatap muka di SD Negeri Pondok Labu 14, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kebijakan SKB empat menteri yang memberikan akselerasi pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas dinilai tepat untuk menekan learning loss.

Menurut Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor, Hanafi, kesuksesan penerapan pembelajaran jarak jauh (PJJ) sangat ditentukan oleh dukungan orang tua terhadap anaknya. Baik pada jenjang pendidikan SD, SMP dan SMA.

Hanafi mengatakan, banyak dari siswa yang menggunakan waktu belajar untuk bermalas-malasan dan enggan mengerjakan tugas dari guru.

“Ini disebabkan lemahnya pengawasan dari orang tua terhadap anaknya yang harus belajar di tengah kedaruratan,” imbuhnya, Minggu (25/4).

Selain faktor kemalasan, ada masalah teknis lain yang menyebabkan anak kesulitan mengikuti PJJ.

Bantuan kuota pulsa yang diberikan Kemendikbud, katanya, dianggap belum maksimal menutup permasalahan dalam PJJ.

Sebab, banyak anak didik di daerah terluar dan tertinggal yang tidak punya HP, sinyal untuk mengakses internet juga sulit. Kalaupun ada sinyal putus nyambung.

“Sehingga dana untuk membeli pulsa cukup besar yang dikeluarkan oleh Kemendikbud menjadi sia-sia,” ujar Hanafi.

Kemendikbud menegaskan kebijakan PTM terbatas untuk menyelamatkan siswa dan guru dari stres serta putus sekolah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News