Puan Disebut Bisa Jadi Lokomotif Kebangkitan Usaha Wong Cilik

Puan Disebut Bisa Jadi Lokomotif Kebangkitan Usaha Wong Cilik
Peneliti Ekonomi Political & Public Policy Studies (P3S) Hastoruan dalam diskusi bertajuk “Puan Maharani dan Penguatan Ekonomi Digital Perempuan Pelaku UMKM" di Jakarta, Jumat (18/3). Foto: Panitia Diskusi

“Ketika infrastuktur digital sudah tersedia, ekosistemnya sudah ada, sekarang tinggal kapasitas pelaku UMKM kita yang perlu ditingkatkan. Suka tidak suka UMKM adalah fondasi ekonomi nasional saat ini dan di kala pandemi sektor ini sangat bertahan," ungkapnya.

Dia memberikan contoh UMKM Jamu sebagai sektor yang mendapat peluang bagus saat pandemi apalagi para pelakunya adalah perempuan.

“Bicara ekonomi rumah tangga ya kita bicara peran perempuan yang tidak bisa dianggap sepele. Dan ini banyak ditopang oleh sektor UMKM yang ditekuni ibu-ibu seperti jamu yang saat pandemi paling banyak dicari masyarakat," jelasnya.

Khusus untuk UMKM kata dia penjualan online dominan dilakukan oleh pelaku usaha perempuan yaitu sebanyak 61 persen dengan kegiatan yang beragam seperti sektor industri pengolahan rumah tangga (86%), restoran (71%), dan perdagangan (44%).

“Artinya ini sangat besar potensi dan peluangnya. Sekarang tinggal pendampingan bagi mereka sehingga hasil produknya bisa bersaing di pasar digital, juga inovasi agar memenangkan pasar digital itu," ungkapnya.

Dari catatan yang dihimpun lanjut dia ekonomi digital Indonesia tahun 2021 sebesar Rp 632 triliun dan akan bertumbuh delapan kali lipat pada tahun 2030.

Buka  hanya itu perempuan makin memainkan peran penting bagi ekonomi Indonesia.

Di sektor UMKM, sebanyak 53,76 persen dimiliki oleh perempuan, dengan pegawai perempuan mencapai hingga 97 persen, dan kontribusi ekonomi hingga 61 persen.

Peneliti Ekonomi Political & Public Policy Studies (P3S) Hastoruan menilai Puan Maharani bisa menjadi lokomotif penggerak kebangkitan usaha wong cilik ini.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News