Puas, Kementan Kembali Gandeng PBNU Produksi Pangan

Puas, Kementan Kembali Gandeng PBNU Produksi Pangan
Kementerian Pertanian (Kementan) meneken nota kesepahaman dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) guna meningkatkan produksi pangan, Kamis (30/11). Foto: Fathan Sinaga

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) meneken nota kesepahaman dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) guna meningkatkan produksi pangan, Kamis (30/11).

Dalam MoU itu, Kementan memfasilitasi PBNU dengan pupuk dan bibit jagung yang mencakupi kebutuhan pertanian seluas seratus hektare.

Mentan Andi Amran Sulaiman mengatakan, kerja sama dengan PBNU, karena dianggap warga NU memiliki jaringan sampai pelosok negeri. Apalagi, mayoritas warga NU merupakan petani.

"NU memiliki keanggotaan sekitar 91 juta orang. Di mana 80 persen warga NU merupakan petani," kata Amran di Gedung Kementan, Jakarta Selatan, Kamis (30/11).

Nilai kerja sama ini mencapai angka Rp 200 miliar. Amran mengharapkan, anggaran tersebut bisa menghasilkan Rp 3 triliun.

Amran juga menjelaskan, Presiden Joko Widodo cukup puas dengan menggeliatnya produksi jagung. Hal itu, kata dia, tidak terlepas dari bantuan warga NU.

Sebelumnya, Kementan dan NU bekerja sama dalam mendayagunakan 20 ribu hektare untuk komoditas jagung di Bengkulu. "Karena itu, kami lanjutkan kerja sama ini. Kami puas dengan PBNU," kata Amran.

Sementara Said Aqil Siroj selaku Ketum PBNU mengatakan, kerja sama ini diharapkan bisa meningkatkan ekonomi petani NU. Pasalnya, selama ini petani berada dalam kondisi yang memprihatinkan.

Kementerian Pertanian (Kementan) meneken nota kesepahaman dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) guna meningkatkan produksi pangan, Kamis (30/11).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News