Puasa Ramadan di Masa Covid-19, Momen Emas Membangun Karakter SDM Unggul

Oleh: Hasannudin Wahid

Puasa Ramadan di Masa Covid-19, Momen Emas Membangun Karakter SDM Unggul
Anggota Komisi X DPR RI & Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Hasannudin Wahid. Foto: Dok. PKB

jpnn.com - Ibadah Puasa Ramadan adalah salah satu syariah Islam yang mengandung nilai spiritual tinggi sekaligus memiliki dimensi sosial yang sangat luas. Puasa, bukanlah sekadar menahan diri dari makan dan minum sejak terbit matahari sampai terbenamnya.

Puasa mempunyai tujuan yang jauh dari pada itu, yaitu mendidik jiwa, membiasakan manusia mengalahkan hawa nafsu dan mengendalikan hawa nafsu supaya menjadi manusia yang kuat dan sanggup mengatasi godaan atau kecenderungan hati untuk berbuat dosa, dan menghadapi segala sesuatu dengan penuh kesabaran..

Nilai Spiritual yang Tinggi

Ditilik dari aspek spiritual, Puasa adalah jalan pintas untuk mendongkrak kualitas ketaqwaan seorang ataupun umat Muslim. Puasa adalah suatu proses yang dilakui umat Muslim untuk menjadi manusia beriman dan bertaqwa  secara sempurna (insan kamil).

Secara umum, Puasa mempunyai tiga tingkatan yaitu puasa biasa, puasa khusus (khas) dan puasa sangat khusus (khawasul khawash).

Puasa biasa adalah puasa yang dilakoni umat Muslim kebanyakan dalam bentuk menahan diri dari makan, minum dan hubungan biologis antara suami istri dalam jangka waktu tertentu.

Pada tingkat kedua adalah  puasa khusus. Puasa ini dilakoni dengan cara menahan telinga, mata, lidah, tangan serta kaki dan juga anggota badan lainnya dari perbuatan maksiat. Sedangkan, pada tingkat ketiga, puasa sangat khusus (khawasul khawash) adalah puasa hati yang dihayati dengan cara menjaga hati dari lalai mengingat Allah SWT.

Selama sebulan penuh umat Muslim diminta tak hanya menahan lapar dan haus tetapi juga menjauhkan diri dari dosa.

Puasa, bukanlah sekadar menahan diri dari makan dan minum sejak terbit matahari sampai terbenamnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News