Publik Kurang Familier Cara Daring, Kampanye Tatap Muka Masih Jadi Primadona

Publik Kurang Familier Cara Daring, Kampanye Tatap Muka Masih Jadi Primadona
Ilustrasi Pilkada 2020. Grafis: Sultan Amanda Syahidatullah

jpnn.com, JAKARTA - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) masih melihat banyaknya calon kepala daerah yang menggelar kampanye secara tatap muka pada Pilkada serentak 2020. Catatan Bawaslu, sebanyak 95 persen kegiatan kampanye dilaksanakan secara tatap muka.

"Data yang kami peroleh memang 95 persen masih pada kegiatan yang sifatnya tatap muka. Kemudian yang daring baru sekitar 5 persen," ujar Ketua Bawaslu Abhan kepada wartawan, Kamis (22/10).

Abhan menyadari, banyak faktor yang membuat kegiatan kampanye dilaksanakan secara tatap muka. Satu di antaranya, rakyat yang belum terbiasa melaksanakan kampanye secara daring.

"Saya kira ini banyak faktor, ya. Faktor hal baru dan juga faktor kesiapan publik atau masyarakat, apakah familier dengan metode-metode yang daring ini," ungkap dia.

Lebih lanjut, kata dia, Bawaslu turut mencatat isu yang digulirkan calon kepala daerah sat kampanye, masih bersifat konvensional. Bahkan, isu-isu terkait pandemi Covid-19 kurang digali para peserta Pilkada.

"Kalau melihat beberapa isu-isu yang dilontarkan oleh peserta pemilihan, para pasangan calon, memang kampanye-kampanye masih sifatnya konvensional. Misalnya janji-janji sekolah gratis dan sebagainya," tutur dia. (ast/jpnn)

Bawaslu menilai kampanye tatap muka masih menjadi primadona. Satu di antaranya karena publik kurang familier kampanye daring.


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News