Publik Melihat Kinerja, Ahok Tak Tergerus SARA

Publik Melihat Kinerja, Ahok Tak Tergerus SARA
Sirodjuddin Abbas, direktur eksekutif Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) di Jakarta, Kamis (20/10). Foto: Surya Kawung/JawaPos.Com,

jpnn.com - JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama akhir-akhir ini gencar diserang dengan isu suku, agama, ras dan antar-golongan (SARA). Serangan berbau SARA justru semakin menguat setelah Ahok resmi mendaftarkan diri di KPU DKI sebagai calon gubernur yang diusung PDIP, Hanura, Nasdem dan Golkar.

Namun, isu SARA ternyata tak signifikan menggerus tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Ahok. Sebab, publik selama ini juga melihat kinerja gubernur DKI pengganti Joko Widodo.

Hal itulah yang terungkap dari survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang dirilis hari ini (20/10) di Jakarta. Dari 648 orang responden survei, 75 persen menyatakan puas dengan kinerja Ahok.

Sisanya, hanya 25 persen saja yang menyatakan kurang puas. "Ini menunjukkan tren positif karena pada Agustus 2016 lalu hanya 70 persen masyarakat yang menyatakan puas dengan kinerja petahana," ucap Direktur SMRC Sirojudin Abbas dalam rilis hasil surveinya di Jakarta Pusat, Kamis (20/10).

Dalam survei itu juga diketahui bahwa responden melihat Pemprov DKI berjalan baik. Ada 61 persen menganggap pemerintahan DKI di bawah komando Ahok telah berjalan baik. Hanya 8 persen responden saja yang menyatakan Pemprov DKI berjalan buruk.

Begitu juga di sektor ekonomi. Ada 42 persen responden yang menilai kondisi ekonomi di DKI Jakarta saat ini  jauh lebih baik dibanding tahun lalu. Sedangkan yang menilai ekonomi di DKI lebih buruk hanya 18 persen.

Lebih jauh, dia menjelaskan, responden pada umumnya menilai berbagai fasilitas publik yang disediakan Pemprov  DKI sekarang jauh lebih baik. Proporsi penilaian baik dan sangat baik antara lain terhadap kondisi rumah sakit/puskesmas (92 persen), gedung sekolah (90 persen), pelayanan pemerintah di kelurahan/kecamatan (90 persen), pengadaan jaringan listrik (89 persen), ketersediaan air bersih (89 persen), kondisi jalan di tempat tinggal (88 persen), jalan raya (85 persen), kebersihan dan pengelolaan sampah (80 persen), keamanan (77 persen), saluran air dan daerah resapan banjir (73 persen) dan keteraturan pedagang kaki lima (70 persen).

Namun, sambungnya, yang masih kurang positif adalah penilaian atas kondisi kelancaran transportasi. Ada 49 persen responden yang menilai kinerja Ahok soal pembenahan kemacetan masih belum memuaskan.

JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama akhir-akhir ini gencar diserang dengan isu suku, agama, ras dan antar-golongan (SARA). Serangan berbau

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News