Puisi Papa Minta Saham

Puisi Papa Minta Saham
Suasana di luar ruang rapat MKD, saat sidang Setya Novanto, Senin (7/12). Foto: Fathra Nazrul Islam/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Bola liar skandal Papa Minta Saham masih terus bergulir. Respons masyarakat terhadap kasus yang disebut-sebut melibatkan banyak pejabat tinggi negara tersebut masih belum jelas akhirnya.

Berbagai ekspresi mencuat menanggapi skandal yang menjadi perhatian dunia ini. Tak terkecuali Denny JA. Aktivis pegiat 'Indonesia Tanpa Diskriminasi' ini meresponsnya dengan sebuah puisi.

Kasus itu dipotret dari kacamata seorang aktivis yang berjuang menegakkan reformasi. Tadinya dia berharap di era reformasi, korupsi bisa diatasi, dan politisi menjadi teladan.

Namun dia kecewa melihat kasus Papa Minta Saham. Dalam kasus itu dia melihat politisi yang sama, yang masih korupsi berjemaah, saling membela kesalahan. Bahkan berani pula mencatut nama presiden. Sang aktivis nyaris putus asa, lewat puisi, dia mengungkap curahan hatinya. (rmo/jpnn)

Puisi Papa Minta Saham

"Mengapa bisa terpilih pemimpin yang buruk?"

Itu keluhan aktivis Faruk
Kasus Papa Minta Saham yang kemaruk
Membuatnya garuk-garuk

Terbayang tahun 98, era reformasi
Berjuang bersama impikan demokrasi
Era baru akan mengganyang korupsi
Spirit baru musnahkan busuknya politisi
Itu yang dulu ia yakini

JAKARTA - Bola liar skandal Papa Minta Saham masih terus bergulir. Respons masyarakat terhadap kasus yang disebut-sebut melibatkan banyak pejabat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News