Pulang Kampung

Oleh Dahlan Iskan

Pulang Kampung
Dahlan Iskan (di tengah) saat menikmati durian ketika pulang kampung di Dukuh Kebondalem, Desa Tegalarum, Magetan. Foto: disway.id

”Le, aku wis waras,” kata sepupu saya yang berumur 72 tahun itu. Yang selalu memanggil saya ‘Le’. Yang mengaku sudah sembuh dari sakitnya itu: gondong, gula darah dan tekanan darah tinggi.

Saat saya menjabat menteri pun Yu Mi memanggil saya ‘Le’. Singkatan dari ‘tole’ –panggilan bagi anak lelaki di desa.

Maka topik obrolan kami pun tentang sembuhnya Yu Mi. ‘Yu’ adalah singkatan ‘mbakyu’. Artinya: kak, atau kakak.

Dia memang anak dari kakak ibu saya. ‘Mi’ adalah singkatan dari namanya: Sumarmi.

Begitu senang Yu Mi. merasa sembuh dari sakitnya. Bisa berjalan cepat. Tidak thimik-thimik lagi.

Yu Mi bercerita dengan antusiasnya. Tentang: terapi Choyang. Ala Korea. Yang dilakukannya tiap hari. Di kota Madiun. Di antar oleh putrinya. Sejak 3 bulan lalu.

Saya heran. Kok sekarang ini enak saja ke Madiun setiap hari. Karena sudah ada sepeda motor.

Dulu, kalau saya mau ke Madiun sudah dirancang dulu setahun sebelumnya. Itu sebuah mimpi besar. Seminggu sebelumnya pun sudah heboh: Akan ke Madiun. Ke kota. Yang kalau malam ada lampunya.

Yu Mi bercerita dengan antusiasnya. Tentang: terapi Choyang. Ala Korea. Yang dilakukannya tiap hari. Di kota Madiun.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News