Pulau Ndana, Bagian Terluar Indonesia, Dulu Tentara Australia Sering Singgah, Kini Dijaga Marinir

Pulau Ndana, Bagian Terluar Indonesia, Dulu Tentara Australia Sering Singgah, Kini Dijaga Marinir
Pulau Ndana, pulau terluar di bagian selatan Indonesia yang kini dijaga oleh TNI. FOTO: Sekarin Ratri/JAWA POS

Menurut pria 38 tahun itu, sebelum TNI berada di pulau tersebut, patroli angkatan laut Australia kerap mengunjungi pulau itu. Hal tersebut dinilai cukup berisiko bagi keutuhan wilayah Indonesia.

"Sebelum ada markas TNI di sini, kapal-kapal patroli Australia kadang singgah di sini. Untuk menjaga keamanan pulau, sejak 2006, ditempatkan TNI Angkatan Darat dan satuan Marinir. Awalnya, pulau ini adalah wilayah kerajaan. Keturunannya sekarang ya keluarga Mesakh itu," jelasnya.

Selain bercerita soal sejarah, para anggota TNI siap mengantar para turis berkeliling pulau. Jika jumlah turis hanya beberapa orang, biasanya mereka akan diajak melihat-lihat keindahan Pulau Ndana dengan kendaraan motor beroda tiga. Kendaraan tersebut bisa memuat 4-5 orang. Di kota besar, kendaraan itu kerap digunakan untuk mengangkut barang seperti galon air mineral. "Kami menyebutnya Viar (merek motor Viar, Red)," ujar Kusman. 

Berkeliling pulau dengan menaiki Viar cukup seru. Pengemudinya pun harus piawai. Sebab, medan yang ditempuh bukan jalanan beraspal, melainkan padang rumput dan semak belukar. Guncangan-guncangan kecil pun mengiringi perjalanan. Kadang Viar selip saat melewati medan berpasir. Karena itu, penumpang sebaiknya berpegangan erat.

Kendaraan tersebut juga digunakan para anggota TNI untuk berpatroli. Karena mereka kerap berpatroli dan mengantar tamu, di sepanjang area pulau yang seluas 14,19 kilometer persegi atau sekitar 1.400 hektare itu sudah terbentuk jalan setapak. "Ini (jalan) ya kami yang bentuk. Gara-gara kami tiap hari patroli dan antar tamu," jelas pria asal Surabaya tersebut.

Namun, lanjut Kusman, tidak semua medan di Pulau Ndana bisa dilewati dengan Viar. Misalnya, jalan menuju danau air tawar, salah satunya danau merah. Wisatawan pun harus berjalan kaki. Perjalanan ke danau yang memang berwarna merah itu sedikit melelahkan karena medannya penuh semak belukar dan berbatu ditambah udara yang sangat panas. (*/c5/end) 


Mengunjungi pulau terluar Indonesia selalu begitu mengagumkan. Bukan hanya keindahan alamnya, adat dan budaya masyarakat di pulau-pulau itu sangatlah


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News