Puluhan Murid Madrasah Tumbang Usai Minum Obat Kaki Gajah

Puluhan Murid Madrasah Tumbang Usai Minum Obat Kaki Gajah
Sejumlah murid MIS Tanjung Beuridi dirawat di IGD Puskesmas Peusangan Selatan, Bireun, akibat keracunan, Selasa (30/10). Foto: RAKYAT ACEH/RAHMAT HIDAYAT

jpnn.com, BIREUEN - Sebanyak 20 murid Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Tanjung Beuridi, Kecamatan Peusangan Selatan, Kabupaten Bireuen, dilarikan ke IGD Puskesmas untuk mendapat perawatan.

Para murid tersebut mengalami pusing lemas dan muntah. Sebelumnya, petugas kesehatan memberikan obat cegah kaki gajah (filariasis) di sekolah mereka, sekitar pukul 11.30 WIB, Selasa (30/10).

Tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Setelah mendapat penanganan medis, sembuh dan diantar pulang.

Pemberian obat dimaksud dalam rangka pelaksanaan program eliminasi kaki gajah dilaksanakan serentak di Bireuen dan secara nasional sasaran usia 2 tahun hingga 70 tahun.

Kepala Puskesmas Peusangan Selatan Ners M Nazar,S.Kep,SKM menjelaskan pihaknya mengelar pemberian obat massal mencegah penyakit kaki gajah serentak, sejak Senin (29/10). Sasaran di tahun ke empat ini, sejumlah sekolah dan di desa-desa yang bakal di mulai Senin (5/11).

Dalam kegiatan hari pertama dikunjungi ke lima sekolah dan hanya 2-3 orang yang ada mengalami reaksi obat. Kegiatan hari kedua (Selasa), sasaran empat sekolah termasuk MIS Tanjung Beuridi.

"Karena tidak ada izin orang tua, salah satu sekolah tidak dilakukan pemberian obat yakni alben dazol dan DEC," jelasnya.

Pemberian obat terakhir pada murid MIS Tanjung Beuridi. Setelah 30 menit minum obat, karena daya tahan tubuh anak berbeda, mulai muncul reaksi obat.

Sebanyak 20 murid Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Tanjung Beuridi, Kecamatan Peusangan Selatan, Bireuen, dilarikan ke IGD Puskesmas untuk mendapat perawatan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News