Puluhan Warga Mengaku Dicuci Otak
Serahkan Uang ke Pimpinan Padepokan
Senin, 09 April 2012 – 08:40 WIB
“Malah saya dipekerjakan membuat bangunan padepokan dan berbagai sarana dengan teman-teman lain yang sama terjebak dengan janji-janji mereka,” terangnya.
Untuk kebutuhan hidup keluarga sehari-hari Suparno sering meminta ditransfer uang oleh keluarganya di Medan. Dia meminjam rekening istri RAS untuk menerima uang transfer. “Saya benar-benar seperti dicuci otak dan memenuhi semua keinginan dia,” ungkapnya. Suparno mengaku menyesal karena sudah mengikuti kemauan RAS.
Misti dan Suparno mengaku baru sadar telah tertipu ketika ada temannya yang memberikan pemahaman. Temannya itu mengaku tersadar setelah mengucapkan syahadat tiga kali. Setelah itu pada akhir 2011, Suparno menagih janji dan meminta itikad baik dari RAS dan SN untuk mengembalikan semua uang yang telah diberikan kepadanya. Namun tidak ada tanggapan dari RAS dan SN.
Warga lain yang mengaku tertipu adalah Maman, warga Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya. Dia mengaku menderita kerugian Rp 150 juta. Dia bahkan sudah menjual rumah dan saat ini surat kepemilikan kios pasar yang menjadi andalannya pun terpaksa ditahan oleh pihak bank karena dijadikan jaminan kredit.
BANJAR - Puluhan warga dari berbagai daerah sengaja mendatangi Kantor Biro Radar Banjar di Jalan Brigjen M Isa SH, kemarin (8/4). Mereka menyampaikan
BERITA TERKAIT
- Polsek, Polres, Polda Metro Jaya Buru Pelaku Penikaman Imam Musala di Kebon Jeruk
- Seorang Ayah di Tangerang Tewas Dibunuh Anak Kandung
- Pesta Narkoba, Oknum PNS Dinkes dan Honorer Ini Ditangkap Polisi
- Ini Kawanan Begal Mobil Sadis di Bogor
- Alat BRIN Temukan Ladang Ganja 5 Hektare di Mandailing Natal Sumut
- Dua Oknum Polisi Pengguna Narkoba di Maluku Dituntut 18 Bulan Penjara