Puncak Jaya di Papua Jadi Gletser Tropis Terakhir di Dunia, Tapi Terancam Punah

Puncak Jaya di Papua Jadi Gletser Tropis Terakhir di Dunia, Tapi Terancam Punah
Peneliti mengambil sampel es dari Puncak Jaya di Papua. (Foto: PT Freeport Indonesia)
Puncak Jaya di Papua Jadi Gletser Tropis Terakhir di Dunia, Tapi Terancam Punah Photo: Peneliti sedang melakukan pengeboran di kawasan gletser. (Foto: Yohanes Kaize)

 

Pada ketinggian 4.884 meter di atas permukaan laut, penurunan suhu dan hujan berubah menjadi salju, kemudian membentuk es dan memadat menjadi gletser.

Sebagai salah satu wilayah terbasah di bumi, hujan turun di kawasan Papua ini hampir 300 hari dalam setahun, tetapi suhu yang memanas membuat hujan tidak lagi berubah menjadi salju.

Gletser mencair dari atas dan bawah.

"Kami menyebutnya pelelehan basal, mencair dari dasar. Saat daerah yang lebih gelap di sekitar gletser membesar, gletser menyerap lebih banyak radiasi matahari, sehingga semakin hangat," kata Dr Donaldi kepada program Earshot dari ABC Radio National.

"Selain itu, tanah di mana gletser berada tidak datar, sehingga es dapat meluncur ke bawah lebih cepat."

Puncak Jaya di Papua Jadi Gletser Tropis Terakhir di Dunia, Tapi Terancam Punah Photo: Perbandingan gletser yang tersisa di Puncak Jaya, Papua dengan warna biru di tahun 1988 (kiri) dan 2017 (kanan). (Supplied: NASA Earth Observatory)

 

Proses mencairnya es yang cepat terlihat dari angka-angka berikut: pada tahun 1850 luas gletser mencapai 19,3 kilometer persegi, di tahun 1972 menjadi 7,3 kilometer persegi, tapi kemudian menyusut menjadi hanya 0,5 kilometer persegi di tahun 2018.

Tahukah Anda jika Taman Nasional Lorentz di provinsi Papua adalah gletser tropis terakhir yang tersisa di kawasan Asia?Beberapa orang menyebutnya Gletser Keabadian, meski belum tentu akan bisa bertahan lama

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News