Pungli Mutasi Siswa, Kepala SMAN 15: Itu Sumbangan Buat Masjid

Pungli Mutasi Siswa, Kepala SMAN 15: Itu Sumbangan Buat Masjid
BELUM TUNTAS: Masjid sekolah inilah yang menjadi alasan SMAN 15 menarik pungutan mutasi siswa. Foto Nanda Putu Dermawanti/Jawa Pos/JPNN.com

jpnn.com - SURABAYA — Kepala SMAN 15 Surabaya, Khairil Anwar membantah jika penarikan uang dari mutasi siswa adalah bentuk pungutan liar (Pungli). Menurutnya, penawaran yang dilakukan Wakil Kepala SMAN 15 kepada orang tua siswa Mayor Siddiq hanyalah bentuk permintaan sumbangan untuk pembangunan masjid sekolah yang belum rampung.

Versi Kairil, karena permintaan berbentuk sumbangan maka sekolah tidak mematok nominalnya. ”Pak Nanang juga sudah izin kepada saya,” kata Khairil seperti yang dilansir Jawa Pos (Induk JPNN.com).

Namun Siddiq punya pandangan lain. Rencana memindahkan anaknya, E. Abrar Dharmawan, dari SMAN 66 Jakarta Selatan ke SMAN 15 Surabaya justru diminta membayar Rp 25 juta. [Lihat: Inilah Kronologis Operasi Tangkap Tangan Pungli Mutasi Siswa]

Pada Jumat (2/1), Siddiq lantas mengantarkan uang sumbangan Rp 3 juta kepada Nanang. Khairil menjelaskan, saat mengantarkan uang itu, tiba-tiba polisi datang.

”Kejadiannya seperti itu dan tiba-tiba ada penangkapan polisi. Saya tidak tahu siapa yang melaporkan,” ujar ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA tersebut. [Lihat: Memalukan, Wakasek Tertangkap Tangan Terima Suap Mutasi Siswa]

Yang pasti, lanjut dia, sekolah tidak pernah memaksa wali murid untuk memberikan sumbangan. Karena itu, Khairil membantah bila sumbangan tersebut dikatakan pungli. (riq/jun/c7/oni/awa/jpnn)


SURABAYA — Kepala SMAN 15 Surabaya, Khairil Anwar membantah jika penarikan uang dari mutasi siswa adalah bentuk pungutan liar (Pungli). Menurutnya,


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News