Punya Fundamental Keuangan Kuat, PGE Siap Menyambut Prospek Cerah Pengembangan Panas Bumi

Nilai ini setara Rp 24,2 triliun (kurs Rp 15.133 per dolar AS).
Karenanya keputusan perusahaan melantai di bursa saham alias Initial Public Offering (IPO) belum lama ini, kata dia, jadi keputusan yang tepat.
Sebab emiten berkode PGEO ini meraup dana jumbo sekitar Rp 9 triliun pada Februari 2023.
Menurut Eddy Soeparno, dengan IPO tersebut sebagian besar untuk modal awal proyek bisa dilaksanakan.
"Tinggal bagaimana PGE dan mitra bisa menjalankannya, baik (mitra) nasional atau swasta asing. Melihat tingginya minat EBT, saya kira PGE enggak akan kesulitan dapat partner sehingga bank akan tertarik membiayai proyek PGE ke depannya," ujar Eddy Soeparno.
Fundamental Keuangan Kuat
Sementara itu, Corporate Secretary PGE Muhammad Baron menyampaikan sebagai salah satu pengembang energi panas bumi terbesar di dunia, PGE telah memiliki pengalaman puluhan tahun berambisi untuk meningkatkan kapasitas listrik sebanyak 600 MW dalam 5 tahun ke depan.
Dana yang diperoleh dari IPO dialokasikan untuk pengembangan usaha sebesar 85 persen dan sekitar 15 persen akan digunakan untuk pembayaran sebagian utang.
Karena itu, menurutnya, fundamental keuangan perusahaan kuat buat menjalankan proyek pengembangan listrik EBT.
PGE bermodalnya fundamental keuangan yang kuat siap menyambut prospek cerah pengembangan panas bumi di Indonesia maupun dunia
- 1 Mart Buka Gerai Ritel Perdana di Indonesia, Ada Rencana Ekspansi ke China
- Malik Nuh Jaidi: Harmoni Keluarga yang Menguatkan Langkah Bisnis
- Stok Beras Melonjak, Waka MPR: Komitmen Presiden Prabowo Langsung Dibuktikan
- Pertamina Rayakan Puncak Hari Buruh Internasional 2025, Menaker Yassierli Beri Apresiasi
- Investasi di Bidang SDM Bikin Bank Mandiri Raih Predikat Champion of the Year dan 12 Penghargaan Bergengsi
- Pertamina Patra Niaga Pastikan Stok Avtur Penerbangan Haji 2025 Aman