Pupuk Indonesia Terus Pacu Penjualan Ekspor

Pupuk Indonesia Terus Pacu Penjualan Ekspor
Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Aas Asikin Idat. Foto IST

jpnn.com, JAKARTA - Selama empat tahun terakhir industri pupuk turut memberikan kontribusi terhadap devisa negara melalui ekspor ke mancanegara.

Tercatat sejak 2015 hingga 2018, nilai penjualan produk pupuk dan amoniak ke luar negeri mengalami peningkatan.

Sejak 2015 hingga Oktober 2018, PT Pupuk Indonesia mencatat penjualan total ekspor produk pupuk sebanyak 4,22 juta ton dan amoniak sebanyak 2,45 juta ton dengan nilai penjualan produk pupuk hingga 985 juta USD.

Tercatat pada 2015, total ekspor pupuk mencapai 844 ribu ton, namun pada 2018 hingga Oktober telah mencapai 995 ribu dengan prognosa dapat mencapai 1.475.978 ton di akhir 2018.

Tren positif ini tidak bisa dipisahkan dari upaya peningkatan daya saing produk melalui berbagai upaya efisiensi untuk menekan biaya produksi, antara lain melalui peningkatan efisiensi konsumsi bahan baku gas dan efisiensi biaya distribusi.

Kebijakan penurunan harga gas juga memberikan pengaruh positif pada peningkatan daya saing produk pupuk dan non pupuk di pasar internasional.

“Pupuk Indonesia akan terus memacu penjualan ekspor untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Nasional dengan menyumbang devisa Negara dan kembali memperkuat nilai Rupiah dengan tetap mengutamakan pemenuhan pupuk dalam Negeri," ujar Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Aas Asikin Idat.

Total dari 2015 sampai Oktober 2018, Pupuk Indonesia telah mengekspor baik produk pupuk maupun non pupuk sejumlah 6,67 juta ton dengan nilai Rp 24,8 triliun. Khusus untuk 2018, hingga Oktober, Pupuk Indonesia telah menyumbang Rp Rp 6,31 triliun dari ekspor produk pupuk maupun non pupuk.

Ekspor pupuk berkontribusi terhadap devisa negara. Hal ini bisa terlihat selama empat tahun terakhir.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News