Purbo Asmoro

Oleh Dahlan Iskan

Purbo Asmoro
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Selama pandemi Covid-19 dalang-dalang memang  nganggur. Para wiyaga (penabuh gamelan) tidak ada pekerjaan. Sinden-sinden pun tidak ada kesempatan membuka mulut.

Namun begitu ditemukan jalan virtual ini mereka seperti mulai 'hidup lagi'.

Tiga bulan pertama pandemi suasananya seperti tanpa harapan. Yang ada sedih dan sedih.

"Sejak ada pertunjukan virtual wajah-wajah kami seperti mulai dialiri darah lagi," ujar Purbo Asmoro.

Purbo termasuk dalang yang laris di kanal YouTube. Lakon 'Lahirnya Bagong', misalnya, ditonton sampai 160.000 views. Jauh lebih banyak dibanding penonton show sebelum pandemi.

Saya, belakangan, termasuk sering membuka Purbo Asmoro di YouTube. Mula-mula karena ditegur pembaca Disway. Yakni setelah saya menulis panjang tentang dalang Seno Nugroho. Yang begitu larisnya. Yang saat anggap Seno lah marketer of the year. Yang meninggal dunia belum lama ini.

"Menurut saya, dalang terbaik saat ini adalah Purbo Asmoro," ujar pembaca itu.

Saya pun mencari cara agar bisa terhubung dengan Ki Purbo. Tersambung. Kemarin.

Ki Purbo sadar adegan sesaji itu bisa dikecam kalangan agamawan garis jingga. Maka ia jelaskan: sesajen itu bukan untuk dipersembahkan kepada setan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News