Pusat Genjot Sarana Pendidikan di Perbatasan
Senin, 01 Agustus 2011 – 21:29 WIB
JAKARTA—Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) segera melakukan percepatan pembangunan pendidikan di wilayah perbatasan di Kalimantan. Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) M Nuh memaparkan, wacana percepatan pembangunan pendidikan di perbatasan ini merupakan hasil dari pertemuan dengan empat gubernur wilayah Kalimantan. Mendiknas mengatakan, bentuk intervensi kebijakan pemerintah adalah berupa pembangunan SD-SMP berasrama yang terintegrasi pengelolaannya. Untuk sekolah di tingkat kecamatan, lanjut Nuh, pada jenjang SD kelas 4-6 dan SMP kelas 7-9 akan berada di satu atap asrama dengan fasilitas olahraga, kebun sekolah, asrama siswa, dan perumahan guru.
“Dalam hal ini, pemerintah akan memfokuskan pada penuntasan wajib belajar sembilan tahun. Sehingga ke depannya, tingginya jumlah angka anak putus sekolah di wilayah perbatasan bisa ditekan dan semua anak di perbatasan bisa memperoleh pendidikan yang layak,” ungkap Nuh di Gedung Kemdiknas, Senin (1/8).
Daerah perbatasan di Kalimantan yang akan menjadi fokus perhatian percepatan pembangunan pendidikan yaitu Provinsi Kalimantan Barat meliputi Kabupaten Kapuas Hulu, Kabupaten Sintang, Kabupaten Sanggau, Kabupaten Bengkayang, dan Kabupaten Sambas. Kemudian Provinsi Kalimantan Timur meliputi Kabupaten Nunukan, Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten dan Malinau.
Baca Juga:
JAKARTA—Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) segera melakukan percepatan pembangunan pendidikan di wilayah perbatasan di Kalimantan.
BERITA TERKAIT
- Sinergi Atma Jaya-Perhumas Jadikan Komunikasi Tetap Relevan dalam Keilmuan dan Praksis
- FISIP UPN Veteran Jakarta & UiTM Implementasikan Kerja Sama Dua Fakultas
- Unicamp 2024, Membantu Guru & Siswa dalam Pengembangan Teknologi Edukasi
- Dukung Kualitas Pendidikan, Pegadaian Peduli Transformasi Sekolah di Bengkulu
- BAZNAS Adakan Program TOT Pengajar Al-Qur'an Isyarat
- Penjelasan Kemendikbudristek soal UKT Mahal, Jangan Gagal Paham