Pusat Tuding DKI Lamban Atasi Banjir

Pusat Tuding DKI Lamban Atasi Banjir
Pusat Tuding DKI Lamban Atasi Banjir
JAKARTA - Menneg PPN/Kepala Bappenas H. Paskah Suzetta menilai pemerintah DKI Jakarta lamban dalam menangani dan menanggulangi banjir yang tiap tahun terjadi di daerah Jakarta dan sekitarnya. Padahal, dana untuk itu relatif mencukupi karena selain dari APBD, pinjaman luar negeri juga dikerahkan untuk memperkecil resiko banjir di jakarta.

“Meski dirasa lamban dalam menangani dan menanggulangi banjir, saat ini kita tidak lagi bisa menginstruksi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk lebih cepat menangani masalah banjir. Kita hanya bisa minta tolong,” kata Paskah Suzetta, dalam diskusi Agenda 23 Wacana dari Slipi, digelar di DPP Partai Golkar bertema 'Banjir dan Penanggulangannya' di Jakarta Selasa (27/1).

Lebih jauh dijelaskan Paskah Suzetta, dalam tahun 2007 dalam skala nasional kerugian dari sisi infrastruktur yang disebabkan oleh banjir mencapai Rp5,6 triliun. Sementara lost ekonomi mencapai Rp4 triliun.

“Karena begitu tingginya potensi kerugian yang diakibatkan oleh banjir, pemerintah telah merubah paradigma. Tekanannya tidak lagi pada pengendalian, tapi sudah diperluas secara lebih terintegrasi antara lain meletakan resiko banjir sebagai prioritas, membangun sistem peringatan dini, mengurangi faktor penyebab dan memperkuat sistem ketahanan warga menghadapi banjir,” kata Paskah Suzetta.

JAKARTA - Menneg PPN/Kepala Bappenas H. Paskah Suzetta menilai pemerintah DKI Jakarta lamban dalam menangani dan menanggulangi banjir yang tiap tahun

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News