Pusat Tuding DKI Lamban Atasi Banjir

Pusat Tuding DKI Lamban Atasi Banjir
Pusat Tuding DKI Lamban Atasi Banjir
Sementara itu, Menteri PU Djoko Kirmanto mengurai tiga penyebab banjir yakni banjir kiriman, hujan lokal yang lebat dan air pasang laut. “Untuk mengatasi banjir kiriman, kita harus berkomitmen untuk menghutankan kembali daerah-daerah hulu sungai, membangun waduk/situ dan normalisasi sungai. Untuk mengatasi banjir yang disebabkan hujan lokal, kita harus melalukan pembersihan terhadap saluran-saluran pemukiman” ujar Djoko Kirmanto.

Dalam diskusi yang sama, Wakil Ketua Komisi V DPR yang membidangi infrastruktur, Hardisoesilo justru menyesalkan sikap Bappenas yang selama ini dinilai tertutup terhadap sumber-sumber pembiayaan penanggulangan banjir.

“Bappenas selama ini tidak pernah membicarakan dana penanggulangan banjir yang datangnya dari pinjaman luar negeri. Antara Komisi V dan Bappenas selama ini hanya berdiskusi soal dana mengatasi dan penanggulangan banjir bersumber dari APBN. Sumber lain seperti pinjaman luar negeri tidak pernah disebut-sebut,” ujarnya.

Selain itu, dia juga menegaskan lemahnya komitmen pemda dalam menegakkan hukum untuk tata ruang kota sehingga banyak lahan hijau yang dipakai untuk pusat-pusat perbelanjaan, terutama di wilayah Jakarta Selatan yang menurut UU seharusnya memiliki lahan hijau 30 persen. (Fas/JPNN)

JAKARTA - Menneg PPN/Kepala Bappenas H. Paskah Suzetta menilai pemerintah DKI Jakarta lamban dalam menangani dan menanggulangi banjir yang tiap tahun


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News