Pusing Menghadapi Murid yang Lebih Hafal Lagu Kebangsaan Malaysia
Senin, 15 Agustus 2011 – 01:51 WIB

Yudotomo Budi (kiri) dan Mingkus (kanan) saat menghadiri acara pemberian penghargaan guru berprestasi di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, belum lama ini Foto : nicha/jpnn
“Penghasilan yang kami peroleh, lumayan lah. Sesuai atau tidak, itu relatif gaya hidup kita sendiri. Namun, memang tingkat kemahalan di Malaysia itu 300 persen lebih tinggi daripada Indonesia. "Pada tahun pertama yakni tahun 2009, kami diberi Rp 10 juta per bulan di potong pajak, menjadi Rp 8,5 juta per bulan. Itu Alhamdulillah cukup. Tahun 2010 dan 2011 ini kami dapat tunjangan khusus sehingga penghasilan kami mencapai Rp 15 juta pe bulan. Untuk keperluan hidup kami cukup. Ada sedikit saving,” serunya.***
PAHLAWAN tanpa tanda jasa. Itulah julukan yang kerap ditempelkan pada sosok guru. Namun kali ini, bertepatan dengan peringatan HUT Kemerdekaan RI,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu