Puting Beliung Rusak 104 Rumah

Puting Beliung Rusak 104 Rumah
Rumah yang terkena dampak puting beliung. FOTO : Jawa Pos

jpnn.com, SIDOARJO - Musibah puting beliung yang terjadi Sabtu lalu (15/12) berdampak luas. Dari data sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sidoarjo, ada 104 rumah yang terdampak. Rumah-rumah itu terdata dari beberapa desa di Kecamatan Balongbendo. Yang terparah di Desa Bakung Pringgodani.

Menurut Kepala BPBD Pemkab Sidoarjo Dwijo Prawito, di Desa Bakung Pringgodani ada 82 rumah yang terdampak puting beliung. Atap rumah rata-rata rusak. Penyebabnya, antara lain, tertimpa pohon. Dia berjanji segera mendistribusikan bantuan berupa asbes, genting, dan reng kayu. Namun, petugas akan mendata terlebih dahulu. 

"Besok (hari ini, Red) kami harapkan data sudah klir. Mana rumah yang mengalami rusak berat dan ringan," terangnya.

Seperti diberitakan kemarin, wilayah Sidoarjo untuk kali kesekian tersapu puting beliung. Sabtu sore hujan yang disertai angin kencang tersebut menyasar kawasan Kecamatan Balongbendo. Beberapa desa terdampak. Yakni, Desa Bakung Pringgodani, Desa Wonokarang, dan Desa Bakung Temenggungan. Data dari lapangan, di Desa Wonokarang terdapat 16 rumah yang terdampak. Di Desa Bakung Temenggungan, ada 11 rumah, dan Desa Kedung Sukodani, ada 6 rumah. 

Selain melakukan pendataan, kemarin petugas PBD mengevakuasi pohon-pohon tumbang. Selain itu, dilakukan pembersihan ranting pohon. Tidak hanya BPBD, ada pula petugas dinas lingkungan hidup kebersihan (DLHK) dan beberapa instansi lain yang turun ke lokasi untuk membantu. 

Sementara itu, salah seorang warga Desa Bakung Pringgodani yang terdampak puting beliung adalah Palupi. Perempuan 76 tahun tersebut sekitar 10 tahun tinggal sendirian di rumah. Kini akibat tersapu angin, rumahnya rusak. Ada pohon yang menimpa sebagian dapur miliknya. "Untung, tidak menimpa saya," ujarnya.

Puting beliung itu juga memorak-porandakan kebun pisang milik Palupi. Kebun itu berada di belakang rumahnya. Kerusakan tersebut membuat Palupi hanya bisa mengelus dada. Maklum, pohon pisang itulah yang menghidupinya. "Semoga bantuan segera datang," katanya.

Jalan ke Desa Kedung Sukodani juga terputus. Akses penghubung desa ke wilayah Plumpung itu terputus lantaran ada cabang pohon besar yang tumbang. Namun, petugas BPBD telah membersihkannya. Tidak jauh dari lokasi tersebut, tepatnya di makam desa, pohon asem besar ambruk. Pohon itu berdiameter 3 meter dengan tinggi 12 meter. 

dirinya melihat langit mendung gelap. Lalu, angin bertiup sangat kencang. Dia juga melihat pepohonan terempas hingga sebagian ranting beterbangan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News