Putri Cowell

Oleh: Dahlan Iskan

Putri Cowell
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Nilai matematika saya dulu memang hanya 3 (aljabar). Nilai pelajaran menyanyi saya juga hanya 4. Sedang Putri pandai matematika, sekaligus pandai musik. Putri di langit, saya di kubangan.

Baca Juga:

Putri masih akan terus sekolah musik. Keinginannyi begitu kuat untuk kelak bisa masuk ke The Juilliard School di New York. Itu sekolah musik terbaik di dunia. Tentu persaingan untuk masuk ke sana juga seperti masuk ke lubang jarum.

Sekolah musik itu sudah berumur 117 tahun. Mahasiswanya, yang dari Asia hanya 11 persen –itu pun didominasi Jepang dan Tiongkok. Bahkan Tiongkok sendiri sudah membuka cabang Juilliard. Di kota –ehm– Tianjin.

Kampus Juilliard School New York berada di pusat kota. Di Lincoln Center, hanya satu blok dari Central Park. Atau 12 blok dari Broadway –pusat teater di New York.

Saya pun menghubungi maestro piano Indonesia: Jaya Suprana. Apakah pernah ada anak Indonesia yang sekolah di sana?

"Ada. Setahu saya, setidaknya dua orang," ujar Jaya Suprana. Mereka adalah Jahja Ling dan Nial Djuliarso. Dua-duanya asal Jakarta.

Kini Jahja Ling tinggal di Amerika. Dia menjadi musisi terkenal. Ling jadi dirigen San Diego Simfoni Orchestra. Nial jadi jazz pianist di New York.

Putri belum pernah ke New York. Bahkan, baru sekali kemarin itu ke Amerika. Itu pun hanya di Los Angeles. Lebih tepatnya hanya ke Pasadena –satu distrik terkenal di Los Angeles.

Sepuluh hari Putri Ariani di Amerika: bikin kejutan besar. Bikin begitu banyak mata bangsa Indonesia berlinang: dia mendapat Golden Buzzer dari Simon Cowell.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News