Putri Hakim MK Akui Bertemu Pihak Berperkara

Putri Hakim MK Akui Bertemu Pihak Berperkara
Putri Hakim MK Akui Bertemu Pihak Berperkara
JAKARTA -- Akhirnya Nesyawati, putri hakim Konstitusi Arsyad Sanusi buka suara terkait kasus panitera pengganti, Makhfud, dalam perkara Dirwan Mahmud yang menyeret namanya. "Saya sendiri tidak kenal pak Dirwan Mahmud, tapi Om (Zemar, red) datang kerumah membawa DM, dan satu lagi saya tidak tahu namanya yang jelas dari pasuruan ahli Al'Quran," kata Nesyawati saat jumpa pers di ruang kerja ayahnya, Arsyad Sanusi, di gedung MK, Jakarta, Senin (13/12).

Ditambahkan, kedatangan mereka tidak terkait dengan perkara yang sedang ditangani Mahkamah Konstitusi, karena perkaranya sudah lama dan sudah dinyatakan kalah oleh MK. "Saya ini bupati yang dizholimi, yang sudah menang tapi pada saat berperkara di MK tidak pernah dimintai keterangan," kata Nesyawati mengulang kata Dirwan.

Nesyawati mengatakan, kedatanganya Dirwan pada saat itu untuk mengkonsultasikan kesaksianya, yang belum didengar di MK agar dapat didengar hakim. "Itu bukan kapasitas saya, kalau MK sudah memutuskan berarti sudah final dan mengikat," kata Nesyawati mengulang kalimatnya kepada Dirwan.

Kaitanya dengan panitera pengganti Makhfud, Nesyawati mengatakan, karena pada saat itu Dirwan menyebutkan bahwa paniteranya dalam kasusnya adalah Makhfud. "Lalu saya tanya ke Paniteranya, apa benar ada putusan pemilukada Bengkulu diputus oleh bapak saya (Arsyad Sanusi, red)," katanya.

JAKARTA -- Akhirnya Nesyawati, putri hakim Konstitusi Arsyad Sanusi buka suara terkait kasus panitera pengganti, Makhfud, dalam perkara Dirwan Mahmud

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News