Putri Marino Menulis Puisi Ditemani Aroma Tanah Basah
jpnn.com - Orang mengenalnya sebagai penyuka jalan-jalan, menyelam, dan fotografi. Tapi, sebenarnya Putri Marino masih punya hobi lain: menulis puisi.
’’Traveling jadi salah satu momen saya buat menulis puisi,’’ tutur peraih Piala Citra FFI 2017 untuk kategori Pemeran Utama Wanita Terbaik lewat film Posesif itu.
Jika kebanyakan orang mengatakan bahwa pantai itu indah ketika ada matahari, Putri justru menganggap pantai atau laut paling cantik saat hujan.
’’Kombinasi hujan, pantai, dan aroma tanah basah jadi ambience yang pas buat menulis puisi,’’ ungkap perempuan kelahiran Denpasar, Bali, 24 tahun lalu tersebut.
Puisi-puisi Putri berbicara tentang cinta, persahabatan, alam, dan rasa. Sebagian puisinya diunggah ke blog pribadi. Ketika menuangkan kata-kata hingga menjadi puisi, Putri merasa rileks.
’’Menulis puisi seperti me-recharge diri,’’ ucap lawan main Adipati Dolken itu.
Jika punya waktu luang, tetapi sedang jauh dari pantai, perempuan yang mengaku cenderung introver tersebut pergi ke kedai kopi. Menikmati waktu sendiri dalam diam, mendengar musik sembari membuat puisi. (nor/c18/ttg)
Ketika menuangkan kata-kata hingga menjadi puisi, Putri merasa rileks.
Redaktur & Reporter : Adil
- Ini Jadwal Tayang Film The Architecture of Love di Bioskop
- Nicholas Saputra dan Putri Marino Bertemu di The Architecture of Love
- Anak Muda Baca Puisi Wiji Thukul di Hadapan Ganjar: Tuntaskan Pelanggaran HAM, Pak!
- Demi Dalami Peran Sebagai Dasiyah, Dian Sastro Sampai tak Bertemu Teman Selama 6 Bulan
- Beradu Akting dengan Putri Marino, Nicholas Saputra Ungkap Cara Bangun Chemistry
- Resmikan Sanggar Inklusi, Puan Terharu Dapat Hadiah Puisi dari Anak Berkebutuhan Khusus