Putri Minta Teh Manis untuk Berbuka Puasa

Putri Minta Teh Manis untuk Berbuka Puasa
Jenazah Dianti Dyah Ayu Cahyani Putri dimakamkan di tempat pemakaman di wilayah Serang, Banten. Foto: Yasril Chaniago/Indopos

jpnn.com, JAKARTA - Dianti Diah Ayu Cahyani Putri, karyawati GMF AeroAsia, meninggal karena tertimpa dinding penahan di underpass kereta Bandara Soekarno-Hatta yang ambruk.

Putri meninggal saat dirawat di Rumah Sakit Mayapada kemarin pagi. Lukanya terlalu parah.

Sebelumnya, dia terjebak selama 12 jam di bawah impitan beton dinding penahan seberat 50 ton sejak Senin (5/2) pukul 17.00.

Peristiwa nahas tersebut dialami Putri bersama rekannya, Mukhmainna Syamsuddin, yang sore itu pulang kantor berdua.

Ambruknya dinding penahan underpass di Jalan Perimeter Selatan Bandara Soekarno-Hatta tersebut terjadi hanya berselang sehari setelah crane proyek double track kereta api di Matraman, Jakarta Timur, ambruk. Kecelakaan itu mengakibatkan empat pekerja meninggal.

Putri menjadi korban ketidakberesan proyek infrastruktur dalam enam bulan terakhir. Dalam periode itu, delapan pekerja proyek meninggal dalam 13 kasus kecelakaan kerja.

Waluyo, 50, salah seorang anggota Basarnas yang ikut dalam evakuasi, menyatakan, penyelamatan terhadap korban sangat sulit. Sebab, beton sangat berat.

Kondisi tanah juga lengket serta licin akibat hujan yang terus turun. Sejak mobil tertimpa dinding penahan sekitar pukul 17.00 sampai pukul 22.00 saat Waluyo datang, tidak ada kemajuan berarti dalam proses evakuasi.

Putri, korban ambruknya underpass kereta Bandara Soekarno-Hatta, meninggal saat dirawat di Rumah Sakit Mayapada.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News