Qantas Pecat 6.000 Orang, Penerbangan Internasional Bisa Ditunda Hingga 2021

"Pendapatan dari penerbangan internasional diperkirakan turun 31,5 persen pada 2020-21, karena perbatasan internasional tetap ditutup sampai vaksin COVID-19 belum tersedia," katanya.
Berharap pada pemerintah

Perdana Menteri Australia Scott Morrison menyatakan hilangnya ribuan pekerjaan di Qantas sangat memilukan.
Sementara Alan menyebutkan Qantas telah berbicara dengan pemerintah mengenai kemungkinan memperpanjang skema bantuan COVID-19 bagi para pekerja, termasuk staf Qantas.
"Kami juga berbicara dengan pemerintah negara bagian mengenai pembukaan perbatasan mereka karena, begitu dibuka, kami dapat membuat lebih banyak orang kembali bekerja," tambahnya.
Ketua Serikat Buruh Transportasi Michael Kaine meminta Qantas dan Pemerintah Federal bertanggung jawab atas hilangnya pekerjaan ribuan orang Australia ini.
"CEO Qantas piawai melobi Canberra bila sesuai dengan agendanya, namun dia begitu gampangnya memecat orang," kata Michael.
"Qantas terburu-buru mengambil keputusan untuk memangkas ribuan pegawainya," tambahnya.
Maskapai penerbangan nasional Australia, Qantas, akan memberhentikan 6.000 karyawannya akibat dampak pandemi virus corona
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Korea Selatan dan Australia Ramaikan Semarang Night Carnival 2025
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS