Qodari: Survei Indobarometer Bukan Propaganda Orba
Jumat, 20 Mei 2011 – 08:45 WIB
Anggota Fraksi Partai Golongan Karya Bambang Soesatyo menilai, hasil survei Indobarometer sebenarnya tidak mengejutkan. Dari berbagai kunjungan kerja yang dia lakukan, masyarakat selalu menyatakan bahwa hidup sekarang lebih susah dibanding era Soeharto. "Menurut saya ini mungkin akumulasi kekecewaan terhadap pemerintahan sekarang," kata Bambang.
Menurut Bambang, kualitas pemerintahan juga terlihat dari performa kabinet. Dirinya menyatakan tidak bermaksud membanding-bandingkan, namun, ada kualitas yang berbeda ditampilkan kabinet era orba dengan kabinet reformasi. "Zaman Soeharto ada seleksi ketat, bukan hanya basa basi pemilihan menteri. Hanya show up tapi kualitasnya memang terlihat," sorotnya.
Sementara, anggota Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Ganjar Pranowo menyatakan, Indobarometer harus mengungkap usia responden yang menjadi objek dari survei. Jangan sampai ada anggapan bahwa Indobarometer menjadi agen untuk mengembalikan orba. "Seakan bahwa ini kerinduan rakyat, lalu demokrasi tidak usah jalan, otoriter halal melalui kekuatan militer," kata Ganjar.
Menurut Ganjar, publik tidak boleh lupa bahwa masyarakat di era orba hanya dibuai dengan harga murah. Namun, dibalik itu negara dibebani utang yang besar. Sebagai gantinya, sumber daya alam milik negara dieksplorasi asing melalui kerjasama yang tidak menguntungkan.
JAKARTA - Rilis survei Indobarometer terkait evaluasi 13 tahun reformasi, dinilai berat sebelah karena mendukung kemajuan di era orde baru. Direktur
BERITA TERKAIT
- Halalbihalal IKA Trisakti, Silmy Karim Minta Alumni Terus Berkontribusi & Bermanfaat Bagi Masyarakat
- Penjual Telur yang Tenggelam Ditemukan Meninggal Dunia
- Warga Israel Menginjak Bantuan RI untuk Gaza, Ketua Fraksi PKS: Tindakan Biadab
- Kementan Mengajak Masyarakat Mengenali Tanah Sebelum Tanam
- Polda Bali Kerahkan Dua Kapal dan Tiga Helikopter Untuk Pengamanan KTT WWF
- Bank Dunia Mengakui Indonesia Berhasil Memberantas Kemiskinan Ekstrem