Rabies Masih Mengganas

Rabies Masih Mengganas
Rabies Masih Mengganas
DENPASAR - Virus mematikan Si Gukguk kian tak bisa dibendung lagi. Puluhan nyawa belum cukup selama ini. Tumbal tambahan masih diminta lagi. Dalam dua hari berturut-turut, Sabtu dan Minggu, dua nyawa hilang karena terkaman Si Gukguk. Satu dari Jembrana, asal Dusun Pangkung Jelati, Mendoyo. Korban bernama Valentino Rosiadi, 8,. Dia meninggal dalam perawatan di RS Sanglah Sabtu sore lalu. (Berita selengkapnya baca Radar Jembrana).

Korban satunya lagi dari Karangasem. Dia adalah Ni Wayan Ronti. Wanita 50 tahun itu meninggal Minggu lalu (4/7) sekitar pukul 15.00. Ibu tiga anak yang berasal dari Banjar Perasi Kelod, Karangasem, itu hanya bertahan beberapa jam sejak dia dirawat di Sal Nusa Indah RS Sanglah sekitar pukul 12.30.

Menurut keterangan Ni Made Teti, kerabat korban, Ronti memiliki riwayat digigit anjing sekitar tiga bulan lalu di bagian tumit sebelah kirinya. Sayangnya, korban tidak merawat luka tersebut apalagi mencari VAR untuk menangkal kemungkinan rabies. Lantaran, pengetahuan korban terhadap rabies masih kurang dan menganggap sepele luka yang dideritanya tersebut.

"Kalau tidak salah, beliau digigit sekitar tiga bulan kemarin waktu jalan di gang dekat rumah. Lukanya juga kecil sekali. Tapi kami nggak menyangka jadinya seperti ini," jelas Teti.Tanda-tanda terjangkit rabies mulai ditunjukan korban sekitar dua hari sebelum masuk RS. Saat itu, Ronti mengeluhkan mati rasa di bagian kakinya serta demam tinggi. Selain itu, dia juga takut dengan air dan sinar, sehingga keluarga mengajaknya ke RS Karangasem. ""Dua hari sebelum meninggal, beliau mengeluh kakinya mati rasa. Badannya juga demam. Waktu dikasih air minum, dia ketakutan," imbuh Teti.

DENPASAR - Virus mematikan Si Gukguk kian tak bisa dibendung lagi. Puluhan nyawa belum cukup selama ini. Tumbal tambahan masih diminta lagi. Dalam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News