Radikalisme Bukan Hanya di Islam

Pemerintah Akan Hancurkan Jaringan Teroris

Radikalisme Bukan Hanya di Islam
Radikalisme Bukan Hanya di Islam
JAKARTA - Kepala Badan Intelijen Negara (KaBIN) Syamsir Siregar menegaskan bahwa semua agama memiliki akar radikalisme. Namun di Indonesia, akar radikalisme dan ekstrimisme yang sudah diikuti dengan tindakan teror baru Islam saja.

Hal itu disampaikan Syamsir dalam rapat kerja Komisi I DPR dengan Kementrian Jajaran polhukam di DPR, Senin (31/8). Menurutnya, terorisme di tanah air sudah menyangkut persoalan ideologi dan politik. "Masalah ekstrimisme di agama lain juga ada. Tetapi belum menunjukkan dirinya sebagai suatu yang membahayakan atau menjadi ancaman kemanusiaan. Itu ada. Tetapi yang ini (di Indonesia) adalah islam," tandas pensiunan TNI berbintang dua ini sambil menekankan jari telunjuknya di meja.

Syamsir menambahkan, terorisme di Indonesia yang bersifat politik dan ideologis bertujuan mendirikan daulah Islamiyah (negara Islam) yang meliputi sebagian besar wilayah Asia Tenggara. "Dalam bentuknya, untuk melaksanakan syariat Islam," sebut Syamsir.

Syamsir juga mengingatkan bahwa para terpidana kasus terorisme ibarat pecandu narkoba. "Orang yang sudah pernah dihukum kasus teroris kalau, dia bercampur lagi akan kambuh lagi. Ini seperti kecanduan narkotik. Kalau gabung lagi setelah direhabilitasi ya pakai lagi," ulasnya.

JAKARTA - Kepala Badan Intelijen Negara (KaBIN) Syamsir Siregar menegaskan bahwa semua agama memiliki akar radikalisme. Namun di Indonesia, akar

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News