Radius Aman 50 Km, Listrik Hilang se-Pulau Jawa
Jepang Minta Bantuan ke Indonesia
Kamis, 17 Maret 2011 – 17:25 WIB
"Pemerintah Jepang hanya mengharuskan 30 kilometer. Kita bahkan sudah melampaui itu. Bahkan sebenarnya, pemerintah Jepang hanya menetapkan (radius) 20 km yang dievakuasi. (Sementara) Antara 20-30 km agar diam di tempatnya masing-masing. Tapi pemerintah Indonesia mengambil langkah yang lebih luas hingga 50 km, dan sudah bergerak merelokasi dari Tokyo ke Jakarta," papar Marty.
Hingga saat ini, kata Marty pula, keberadaan WNI yang semula tidak diketahui nasibnya, sudah mulai (banyak) dilaporkan selamat. Jumlahnya - yang belum ada kabar - pun terus mengalami pengurangan. Semula, dilaporkan WNI yang hilang mencapai 160 orang lebih. Namun setelah dilakukan pencarian, menurut Marty, jumlah WNI yang masih belum ada kabar beritanya tinggal 139 orang.
"Sedikit demi sedikit nanti akan kita ketahui. (Yang jelas) Sampai hari ini, masih belum ada konfirmasi WNI yang meninggal," ucap Marty lagi.
Di tempat terpisah, Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Jepang, Makiko Kikuta, yang melakukan pertemuan dengan Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Hatta Rajasa, mengakui bahwa kerusakan pada PLTN Fukushima yang memicu meledaknya reaktor nuklir itu, telah membuat Jepang kehilangan banyak sumber energi listrik mereka.
JAKARTA - Pasca gempa serta tsunami yang melanda Jepang, kini bahaya nuklir mengancam siapapun yang berada di lokasi bencana. Meski pakar nuklir
BERITA TERKAIT
- Israel Buka Perbatasan untuk Bantuan Kemanusiaan ke Gaza
- 70 Tahun Kerja Sama Ukraina-UNESCO, Kesedihan & Keberanian Melindungi Budaya
- Israel Serbu Rafah, Amerika Tunda Penjualan Senjata
- Operasi Militer Israel Berhasil Rampas Tanah Palestina di Rafah
- Hamas Menembakkan Rudal Jarak Pendek ke Pasukan Israel di Perbatasan Gaza
- Sekjen PBB Tegaskan Serangan Darat Israel ke Rafah tak Dapat Diterima