Ragukan Vaksin AstraZeneca, Warga Papua Nugini Menolak Disuntik

Ragukan Vaksin AstraZeneca, Warga Papua Nugini Menolak Disuntik
Miriam Siwi mengatakan dia dan keluarganya tidak akan mau divaksinasi AstraZeneca karena efek sampingnya. (Supplied: Mariam Siwi)

Tapi Chris mengatakan, ketika waktunya tiba, dia akan menyingsingkan lengan bajunya dan divaksinasi.

"Kita semua hidup dalam komunitas. Jadi penting untuk tidak hanya memikirkan diri sendiri, dan bagaimana hal itu mempengaruhi Anda dalam kaitannya dengan pandemi, tetapi juga bagaimana Anda dapat melindungi sesama pria atau perempuan," dia kata.

Informasi yang bertentangan di negara-negara Melanesia 

Australia juga berjanji akan mengirimkan ribuan dosis vaksin AstraZeneca ke negara Melanesia lainnya termasuk Fiji, Vanuatu, dan Kepulauan Solomon dalam beberapa bulan mendatang.

Tetapi beberapa orang di negara-negara tersebut juga mengkhawatirkan vaksin tersebut.

Nirmal Prasad, 32, tinggal di ibu kota Fiji, Suva, yang tidak mengalami kasus penularan komunitas selama berbulan-bulan.

Dia mengatakan tidak akan menerima vaksin itu.

"Kami memiliki segalanya, kami melakukan semuanya secara normal di sini di Fiji, jadi kami tidak membutuhkannya," katanya.

Seperti Papua Nugini, penduduk Fiji masih muda, dan negara itu juga terpukul secara ekonomi oleh pandemi.

Keputusan Australia membatasi pemakaian vaksin AstraZeneca untuk kelompok di bawah 50 tahun telah menyebabkan keraguan vaksinasi di Papua Nugini yang saat ini sedang berlangsung

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News