Raja Cokelat Jadi Presiden Ukraina

Raja Cokelat Jadi Presiden Ukraina
David Mdzinarishvili/Reuters MENANG TELAK: Pengusaha Petro Poroshenko berhasil menjadi Presiden Ukraina. Dia berjanji untuk mempersatukan Ukraina dan merebut kembali wilayah yang telah memisahkan diri. (David Mdzinarishvili/Reuters)

jpnn.com - KIEV – Ukraina akhirnya memiliki pemimpin baru. Miliarder Petro Poroshenko dipastikan memenangi pemilihan presiden (pilpres). Komisi Pemilihan Umum (KPU) Ukraina Senin (26/5) menegaskan bahwa pengusaha permen dan cokelat tersebut berhasil meraih 54 persen suara.

Hasil itu jauh melampaui perolehan suara lawan-lawannya. Salah satunya Yulia Tymoshenko, yang hanya memperoleh 13 persen suara. Padahal, Tymoshenko yang merupakan mantan perdana menteri (PM) sebelumnya juga digadang-gadang sebagai calon kuat pemimpin Ukraina.

Tymoshenko sendiri sudah mengakui kekalahannya sebelum pengumuman resmi dikeluarkan. Sebab, hasil hitung cepat sudah menyatakan bahwa Tymoshenko kalah telak. Poroshenko juga sudah merayakan kemenangannya sehari sebelum pengumuman resmi dari KPU dikeluarkan.

Banyak warga Ukraina berharap Poroshenko bisa membawa perubahan bagi Ukraina. Sebab, negara tersebut sudah berada di ujung tanduk. Perang saudara masih terjadi dan kondisi keuangan Kiev memprihatinkan. Negara itu hampir bangkrut.

Dalam konferensi pers seusai pengumuman kemenangannya, Poroshenko mengungkapkan bakal mempererat hubungan dengan Uni Eropa. Dia juga akan memperbaiki kondisi keamanan di wilayah timur Ukraina. Salah satunya dengan operasi militer yang lebih efektif untuk melumpuhkan para pemberontak pro-Rusia. Rencananya, Poroshenko juga bertemu dengan para petinggi Rusia dalam beberapa minggu ke depan. Tujuannya adalah meminta bantuan serta komitmen Rusia dalam menangani krisis di timur Ukraina.

”Saya berharap Rusia akan mendukung usaha-usaha untuk mengendalikan situasi di timur Ukraina,” ujar pengusaha berusia 48 tahun tersebut. Dia menambahkan siap bertemu dengan para pemberontak yang telah menyerah dan menurunkan senjatanya. Namun, dia menolak bertemu dengan pemberontak yang dianggap teroris dan mengancam keutuhan Ukraina.

PM Rusia Sergei Lavrov menegaskan bahwa Rusia menghormati hasil pilpres Ukraina. Mereka juga akan menghormati keinginan-keinginan penduduk Kiev. Selain itu, Rusia siap berdialog dengan Poroshenko. Syaratnya, Ukraina harus menarik pasukannya dari timur Ukraina, wilayah militan pro-Rusia telah mendeklarasikan kebebasannya. Wilayah yang telah menggelar referendum dan menyatakan berpisah dari Ukraina itu adalah Luhansk dan Donetsk.

Dua wilayah tersebut Minggu lalu (25/5) tak ikut berpartisipasi dalam pilpres. Tempat pemungutan suara memang ada dan ada beberapa penduduk yang berpartisipasi. Namun, hasil dari pemilihan tidak bisa dihitung karena militan merusak dan membakar kotak serta surat suara.

KIEV – Ukraina akhirnya memiliki pemimpin baru. Miliarder Petro Poroshenko dipastikan memenangi pemilihan presiden (pilpres). Komisi Pemilihan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News