Rakit Pesawat Tempur KFX-IFX, Indonesia dan Korsel Tak Ingin Bergantung pada Negara Lain

Rakit Pesawat Tempur KFX-IFX, Indonesia dan Korsel Tak Ingin Bergantung pada Negara Lain
Workshop bersama jurnalis yang digelar FPCI bertajuk 11 Years and Counting: Assessing Indonesia-Korea Defense Cooperation yang digelar secara virtual. Foto: dok FPCI

Selain itu terjadi pembatasan terhadap konfigurasi, performance dan persenjataan sehingga terjadi degradasi teknologi.

“Bila membuatnya sendiri maka desain pesawat bisa memenuhi

operational Requirement TNI AU. Kita juga bisa bebas menentukan konfigurasi sehingga menjamin

kemampuan pengembangan teknologi pesawat tempur yang

berkelanjutan,” papar Eris. 

Selain itu, sambung Eris, bila Indonesia selalu membeli pesawat tempur dari luar negeri akan menimbulkan ketergantungan terhadap negara pembuat.

Indonesia juga dikhawatirkan tidak akan mempunyai kemampuan teknologi pesawat tempur karena tertinggal setelah dibanding negara lain dan tak memiliki kemampuan upgrade.

“Kalau negara pembuat pesawat tempur itu mengembargo kita, Indonesia akan kesulitan mendapat suku cadang lagi. Selain itu, kalau kita hanya bisa membeli, mahal karena tergantung pada OEM sehingga biaya operasi dan perawatan yang tinggi,” tegas Eris.

Pemerintah Indonesia dan Korea Selatan menjalin kerja sama pembuatan pesawat tempur KFX-IFX untuk kebutuhan alutsista dalam negeri masing-masing.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News