Rakyat Afghanistan Kelaparan, Taliban Malah Biarkan Dana Bantuan Rp 1,9 T Mengendap di Bank

Bank-bank internasional berhati-hati untuk tidak melanggar sanksi, sehingga PBB dan kelompok bantuan berjuang untuk mendapatkan cukup uang ke negara itu.
Likuiditas juga menjadi masalah. Al Dardari mengatakan kepada Reuters pada November meski ada afghani senilai 4 miliar dolar AS (Rp 57,5 triliun) dalam perekonomian Afghanistan, hanya sekitar 500 juta dolar (Rp 5,1 triliun) yang beredar.
PBB dan Bank Dunia sedang mendiskusikan kemungkinan fasilitas pertukaran mata uang, kata kelompok bantuan dan pejabat PBB.
Al Dardari mengatakan pada Kamis bahwa fasilitas ini akan memungkinkan uang tunai untuk operasi kemanusiaan dibayarkan ke dalam satu mekanisme di luar negeri dan kemudian afghani dapat dikumpulkan "dari pedagang besar dan perusahaan-perusahaan berbasis internet dari dalam negeri Afghanistan."
Dia juga mengatakan pelajaran dapat dipetik dari sebuah program di Myanmar, di mana sistem pembayaran elektronik tak menggunakan jalur bank sentral.
Militer Myanmar telah terkena serangkaian sanksi oleh AS dan lainnya sejak kudeta tahun lalu. (ant/dil/jpnn)
Menurut PBB dan kelompok-kelompok bantuan, Taliban kini menghalangi operasi kemanusiaan di Afghanistan
Redaktur & Reporter : Adil
- BSMI Peringatkan Dunia Internasional, Jalur Gaza Masih Belum Aman
- Dewan Pakar BPIP Djumala: KAA, Legacy Indonesia dalam Norma Politik Internasional
- Haidar Alwi: TNI-Polri Peringkat 5 Pasukan Penjaga Perdamaian Dunia
- Timnas U-17 Indonesia Tekuk Afghanistan, Nova Arianto Apresiasi Kerja Keras Pemain
- PBB: Sudan Selatan di Ambang Jurang Kehancuran
- Ikuti Jejak Anies, Pramono Gratiskan Pajak Rumah dengan NJOP di Bawah Rp 2 Miliar