Rakyat Afghanistan Kelaparan, Taliban Malah Biarkan Dana Bantuan Rp 1,9 T Mengendap di Bank

Rakyat Afghanistan Kelaparan, Taliban Malah Biarkan Dana Bantuan Rp 1,9 T Mengendap di Bank
Arsip - Seorang pria Afghanistan menghitung uangnya setelah mata uang Afghanistan menghadapi devaluasi di Kabul, Afghanistan, September 2021. (ANTARA/WANA via Reuters/as)

Bank-bank internasional berhati-hati untuk tidak melanggar sanksi, sehingga PBB dan kelompok bantuan berjuang untuk mendapatkan cukup uang ke negara itu.

Likuiditas juga menjadi masalah. Al Dardari mengatakan kepada Reuters pada November meski ada afghani senilai 4 miliar dolar AS (Rp 57,5 triliun) dalam perekonomian Afghanistan, hanya sekitar 500 juta dolar (Rp 5,1 triliun) yang beredar.

PBB dan Bank Dunia sedang mendiskusikan kemungkinan fasilitas pertukaran mata uang, kata kelompok bantuan dan pejabat PBB.

Al Dardari mengatakan pada Kamis bahwa fasilitas ini akan memungkinkan uang tunai untuk operasi kemanusiaan dibayarkan ke dalam satu mekanisme di luar negeri dan kemudian afghani dapat dikumpulkan "dari pedagang besar dan perusahaan-perusahaan berbasis internet dari dalam negeri Afghanistan."

Dia juga mengatakan pelajaran dapat dipetik dari sebuah program di Myanmar, di mana sistem pembayaran elektronik tak menggunakan jalur bank sentral.

Militer Myanmar telah terkena serangkaian sanksi oleh AS dan lainnya sejak kudeta tahun lalu. (ant/dil/jpnn)

 

Menurut PBB dan kelompok-kelompok bantuan, Taliban kini menghalangi operasi kemanusiaan di Afghanistan


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News