Rakyat Korut Makin Menderita, Pemerintahnya Sibuk Bangun Senjata

"Jika dewan memikirkan warga biasa Korea Utara dan bukan hanya geopolitik, maka proposal ini memerlukan dukungan," kata Wakil Duta Besar Rusia untuk PBB Dmitry Polyanskiy kepada DK PBB.
"Kami sangat yakin bahwa alat sanksi Dewan Keamanan membutuhkan dosis humanisasi yang kuat," ujar Polyanskiy.
Menurut kutipan dari laporan rahasia PBB yang dilihat pada Sabtu (5/2) oleh Reuters, situasi kemanusiaan di Korut "terus memburuk".
Laporan itu mengatakan bahwa situasi krisis kemanusiaan itu mungkin terutama disebabkan oleh langkah pembatasan COVID-19 yang diterapkan Pyongyang.
Rusia dan China juga menggunakan pertemuan DK PBB pada Senin (7/2) untuk mengecam aksi sanksi-sanksi sepihak, tanpa menyebutkan nama negara.
Sementara itu, Thomas-Greenfield mengatakan dia prihatin dengan upaya untuk "mengkritik dan mendelegitimasi" sanksi sepihak sebagai tindakan melanggar hukum. Dia juga mengatakan bahwa AS dengan tegas menolak posisi itu. (ant/dil/jpnn)
Menurut kutipan dari laporan rahasia PBB yang dilihat pada Sabtu (5/2) oleh Reuters, situasi kemanusiaan di Korut terus memburuk
Redaktur & Reporter : Adil
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Respons Kritik AS soal QRIS, Waka MPR Eddy Soeparno: Terbukti Membantu Pelaku UMKM
- 'Indonesia First’ demi RI yang Berdikari di Tengah Gejolak Dunia
- Dewan Pakar BPIP Djumala: KAA, Legacy Indonesia dalam Norma Politik Internasional
- Inilah Dampak Perang Dagang Tarif Resiprokal AS vs China Bagi Indonesia
- Bea Cukai Dukung Ekspor Perdana 273 Kg Teripang Susu Putih Asal Minahasa Utara ke AS