Rakyat Makin Cerdas
Oleh: Said Abdullah - Ketua DPP PDI Perjuangan
jpnn.com - Idealnya pemilu berlangsung damai dan menyenangkan. Menjadi sarana rakyat menggunakan hak politiknya dengan cermat dan pertimbangan matang.
Namun, kita perlu waspada dengan jargon pemilu damai dan riang gembira.
Sebab di balik jargon pemilu damai dan riang gembira itu terkandung muslihat, sebagai tirai untuk membungkus segala kecurangan sistematis.
Jargon pemilu damai dan bergembira ria sarana canggih untuk menutup potensi kritis rakyat atas penyelenggaraan pemilu yang cacat.
Saya utarakan hal ini bukan berarti tidak setuju pemilu damai dan bergembira ria.
Seratus persen saya setuju pemilu perlu damai dan bergembira ria. Namun, syarat itu saja tidak cukup, justru syarat pemilu demokratis terjadi bila semua kontentan diperlakukan sama dan adil.
Alat-alat negara duduk pada porsinya. Sebab pemilu adalah gelanggang kompetisi bagi masyarakat sipil, partai-partai, kandidat capres dan cawapres, caleg, dan para pemilih.
Perlakuan adil dan setara, netralitas aparat negara, penyelenggara yang profesional dan imparsial harus kita maknai sebagai syarat objektif pemilu damai dan riang gembira.
Pemilu idealnya berlangsung damai dan menyenangkan. Menjadi sarana rakyat menggunakan hak politiknya dengan cermat dan pertimbangan matang.
- Dirut Bank Mandiri Raih Best Financial Leader di Ajang CNBC Indonesia Award 2024, Darmadi Durianto: Membanggakan
- Forkopi Dorong Pemerintah dan DPR Bisa Segera Bahas Revisi UU Perkoperasian
- Quo Vadis Putusan MK Soal Kewenangan KPK Dalam Kasus Korupsi TNI: Babak Baru Keterbukaan & Kredibilitas Bidang Militer
- Pemberlakuan PPN 12 Persen untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
- BKPRMI Dukung Pajak Barang Mewah Hingga 13 Persen, Ini Alasannya
- MIND ID Tunjukkan Komitmen Dukung Proyek Hilirisasi, DPR Berkomentar Begini