Ramadan di Australia: Tenaga Medis Asal Indonesia Dapat Dukungan dari Rekan Kerja

Ramadan di Australia: Tenaga Medis Asal Indonesia Dapat Dukungan dari Rekan Kerja
Sari Bui dari Indonesia bekerja sebagai pendamping warga lansia yang ia anggap seperti membantu orang tua sendiri. (Koleksi pribadi)

Sari mengatakan cerita yang diulang-ulang tersebut artinya menjadi sebuah kisah penting bagi kehidupan mereka, jadi harus tetap didengarkan olehnya, "seperti baru pertama kali mendengarnya".

"Saya membayangkan mereka seperti orangtua sendiri, yang berarti saya harus merawat mereka dengan rasa hormat, martabat, dan empati."

Inovasi anak bangsa di tengah pandemi COVID-19

Ramadan di Australia: Tenaga Medis Asal Indonesia Dapat Dukungan dari Rekan Kerja
Sejumlah ilmuwan serta beberapa warga Indonesia telah menghasilkan penemuan berbasis teknologi untuk membantu tenaga kesehatan dalam menangani penularan virus corona.

 

Sebagai seorang ibu dari dua anak, Sari mengaku tantangan terbesarnya saat Ramadan adalah membagi waktu antara bekerja dengan tugasnya di rumah.

"Kalau sedang tidak kerja, saya masak langsung lima macam, lalu masuk kulkas, biar nanti kalau saya bekerja lagi, setidaknya ada makanan untuk keluarga," ujar Sari.

Tak hanya itu, dengan bersuamikan seorang mualaf, selesai shalat Taraweh, menjadi tugas dirinya untuk menyampaikan "ceramah" singkat kepada anak-anaknya, termasuk penjelasan arti Al Quran.

"Bagi saya sebagai seorang Muslim, mendampingi lansia seperti ibadah. Demikian halnya dengan menyiapkan makanan untuk keluarga dan menghabiskan waktu dengan anak-anak."

Ikuti perkembangan terkini soal pandemi virus corona di Australia hanya di ABC Indonesia


Di tengah pandemi virus corona di Australia, sejumlah tenaga medis dan kemanusiaan adalah Muslim dan tetap menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News